Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10065
Title: Kajian Produksi, Konsumsi Beras dan Penyaluran Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan di Kabupaten Tapanuli Selatan
Authors: Lubis, Yunita Wilda
metadata.dc.contributor.advisor: Siregar, Edy Batara Mulya
Pane, Erwin
Keywords: kajian produksi;konsumsi;penyaluran dana;penguatan modal;ekonomi pedesaan
Issue Date: 2007
Publisher: Universitas Medan Area
Description: Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan salah satu sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara yang turut memberi kontribusi dalam mewujudkan swasembada beras di daerah ini. Hal ini dapat dimaklumi mengingat rata-rata hampir 50 % produksi beras di Kabupaten Tapanuli Selatan setiap tahun memperkuat surplus Provinsi Sumatera Utara. Untuk tahun 2004 Kabupaten Tapanuli Selatan surplus beras 115.117 ton dari 240.268 ton produksi namun pada tahun 2005 turun menjadi 139.121 ton dari 239.393 ton produksi beras. Adanya kecenderungan turunnya harga gabah pada saat panen raya di Kabupaten Tapanuli Selatan akan berdampak kontra produkstif terhadap usahatani, kesejahteraan petani dan buruh tani serta para konsumen dari kelompok kurang mampu. lnstablitas harga beras yang berkelanjutan juga diyakini dapat menurunkan produksi padi sebagai akibat berkurangnya keinginan petani untuk berusaha tani padi. Hal ini juga kan memacu terjadinya alih fungsi lahan kepada komoditas pertanian lainnya yang dianggap petani lebih menjanjikan. Untuk mengantidipasi terjadinya penurunan harga gabah khususnya pada saat panen raya berlangsung, Pemerintah Pusat melalui Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian sejak tahun 2003 telah menyalurkan dana talangan (bridging fund) tanpa bunga yang juga disebut Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM- LUEP) kepada Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan untuk pemberlian gabah dari petani mitra. Besar plafond Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM- LUEP) yang dialokasikan ke Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2006 adalah Rp. 1.250.000.000,-. Hasil kajian menunjukkan adanya perbedaan harga gabah kering panen yang signifikan sebelum dan sesudah DPM - LUEP digulirkan, demikian juga halnya terhadap luas panen dan produksi sebelum dan setelah DPM - LUEP digulirkan. Harga gabah sebelum DPM - LUEP digulirkan (Januari-Maret) menunjukkan kestabilian dan mengalami peningkatan secara perlahan hingga periode disalurkannya DPM - LUEP pada bulan April. Pada periode bulan Mei - Desember terjadi peningkatan harga gabah yang cukup nyata.
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10065
Appears in Collections:MT - Master of Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
051802017_Yunita Wilda Lubis.pdfFulltext1.21 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.