Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10073
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSunarmi-
dc.contributor.advisorArif-
dc.contributor.authorPurba, Tri Endang Priatni-
dc.date.accessioned2019-04-08T04:21:04Z-
dc.date.available2019-04-08T04:21:04Z-
dc.date.issued2007-
dc.identifier.other051803014-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10073-
dc.descriptionPengangkutan merupakan serangkaian perbuatan mulai dari proses negosiasi dan perjanjian, penyerahan dan pemuatan barang ke dalam alat angkut, pemindahan barang ke tempat tujuan, penurunan/ pembongkaran barang di tempat tujuan dan penyelesaian klaim ( ganti kerugian ) sebagai akibat yang timbul dari pengangkutan. Resiko/kerugian selama proses pengangkutan mulai dari pelabuhan muat (Port of loading) sampai pelabuhan bongkar ( Dischdrge port ) bisa terjadi kapan saja karena pemakaian alat - alat pada saat pemuatan dan pembongkaran, kelalaian atau kesalahan baik pengirim/ penerima ataupun pengangkut, bencana alam dan sifat dari barang itu sendiri. Mengingat kondisi geografis negara Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan wilayah perairan sungai, danau dan lautan yang sangat luas, maka pengangkutan laut mempunyai arti yang sangat penting dalam pendistribusian barang ke seluruh wilayah. Kegiatan pengangkutan barang melalui laut dilakukan dengan terlebih dahulu membuat suatu perjanjian, antara pengangkut dan pengirim/penerima berdasarkan kesepakatan bersama dengan mencantumkan ketentuan-ketentuan yang telah disetujui. Dari uraian tersebut diatas maka penulis mengangkat permasalahan yaitu bagaimana pelaksanaan perjanjian pengangkutan barang dilakukan oleh kedua belah pihak apakah sudah sesuai dengan hukum perjanjian yang berlaku. Dan bagaimana pelaksanaan pembayaran klaim kerugian atas kerusakan dan/atau kekurangan barang yang terjadi dalam praktek, serta upaya-upaya hukum apa saja yang dapat ditempuh. Untuk menjawab hal tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian normatif dimana lebih menitikberatkan pada studi kepustakaan dengan mengutamakan data sekunder yang diperoleh dengan melakukan studi kepustakaan. Sedang survey dan wawancara dilakukan dalam rangka untuk memperoleh data primer guna menunjang data sekunder. Semua data yang diperoleh dianalisa . dengan menggunakan metode kualitatif untuk menghasilkan data yang bersifat deskriptif analitik yang jelas dan menyeluruh, dengan tidak menggunakan rumus-rumus maupun angka-angka. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti berkesimpulan bahwa perjanjian pengangkutan barang melalui laut yang dilakukan oleh PT. Samudera Indonesia pada dasarnya sudah sesuai dengan ketentuan hukum perjanjian yang berlaku. Adanya penetapan syarat-syarat tertentu yang dilakukan oleh salah satu pihak selama pihak lain menyetujui dan menyanggupinya tidaklah membuat perjanjian batal, tetapi tetap mengikat secara sah. Pelaksanaan pembayaran klaim dilakukan berdasarkan pada ketentuan yang telah dibuat dalam perjanjian dan fakta yang ada di lapangan setelah dilakukan pemeriksaaan, dan tanggungjawab akan dibebankan pada kesalahan/kelalaian pihak yang mengakibatkan kerugian.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectpembayaran ganti kerugianen_US
dc.subjectkerusakan barangen_US
dc.subjectkekurangan barangen_US
dc.subjectbarang muatanen_US
dc.subjectperjanjian pengankutanen_US
dc.titleTinjauan Yuridis Pembayaran Ganti Kerugian atas Kerusakan dan/atau Kekurangan Barang Muatan dalam Perjanjian Pengangkutan dengan Kapal pada PT. Samudera Indonesia Cabang Medanen_US
dc.typeTesis Magisteren_US
Appears in Collections:MT - Master of Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
051803014_Tri Endang Priatni Purba.pdfFulltext2.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.