Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10286
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Munir, Abdul | - |
dc.contributor.advisor | Siregar, Nurmaida Irawani | - |
dc.contributor.author | Ernawati, Sri | - |
dc.date.accessioned | 2019-05-17T03:54:47Z | - |
dc.date.available | 2019-05-17T03:54:47Z | - |
dc.date.issued | 2012-05-09 | - |
dc.identifier.other | 101804033 | - |
dc.identifier.uri | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10286 | - |
dc.description | Dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari peranan guru, terutama guru pendidikan agama. Motivasi belajar memiliki peranan penting dalam diri seorang guru. Guru yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan berdampak pada peningkatan prestasi sehingga tujuan dari pembelajaran akan tercapai. Dengan adanya konsep diri dan kecerdasan emosi yang baik diharapkan seseorang memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dalam Penelitian ini, peneliti mengangkat permasalahan motivasi belajar guru pendidikan agama Buddha yang peneliti anggap masih rendah sehingga permasalahanya yaitu apakah ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dan kecerdasan emosi dengan motivasi belajar pada guru-guru pendidikan agama Buddha di Kota Medan. Peneliti mengacu dari teori Calhoun & Acocella dalam mengungkap konsep diri, teori Goleman untuk mengungkap kecerdasan emosi dan teori Arden.N. Frandsen untuk mengungkap motivasi belajar. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru pendidikan agama Buddha yang tergabung dalam Forum Komunikasi Guru agama Buddha Sumatera utara (FKGAB_SUMUT) yang berada di wilayah Medan yang berjumlah 60 responden, dan dalam penelitian ini peneliti mengambil total sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode regresi berganda. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan menggunakan Field research (penelitian lapangan) yaitu dengan penyebaran angket/ skala psikologi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri dan kecerdasan emosi dengan motivasi belajar. Hasil ini ditunjukkan dengan koefisien Freg = 128.672 dimana p < 0,05. Ini menandakan bahwa semakin baik konsep diri dan semakin tinggi kecerdasan emosi, maka semakin tinggi motivasi belajar. Sebaliknya semakin rendah konsep diri dan semakin rendah kecerdasan emosi, maka semakin rendah motivasi belajar dari guru-guru pendidikan agama Buddha. Dari kesimpulan diperoleh bahwa bobot sumbangan dari variabel konsep diri dan kecerdasan emosi terhadap variabel motivasi belajar adalah sebesar 81.9 %. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.subject | konsep diri | en_US |
dc.subject | kecerdasan emosi | en_US |
dc.subject | motivasi belajar | en_US |
dc.title | Hubungan Konsep Diri dan Kecerdasan Emosi dengan Motivasi Belajar Guru Pendidikan Agama Buddha di Kota Medan | en_US |
dc.type | Tesis Magister | en_US |
Appears in Collections: | MT - Master of Psychology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
101804033_Sri Ernawati.pdf | Fulltext | 3.92 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.