Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10558
Title: | Analisa Kinerja Mata Pisau Mesin Pengiris Kulit Kelapa Muda |
Authors: | Sipangkar, Rinto Supardi |
metadata.dc.contributor.advisor: | Umroh, Bobby Darianto |
Keywords: | gaya pemotongan;model matematika;pisau;kulit kelapa muda;sudut potong |
Issue Date: | 2018 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Abstract: | Young coconut is generally presented naturally with the cone shape above. This coconut formation process has been done manually in the home industry using a machete. This process has a high risk of work accidents. Coconut produced in this process has a shape that is less attractive, not uniform, and difficult to open. Therefore, it takes a young coconut skin slicer that can produce a better, uniform, and safe form to use. To design young coconut skin slicer, it is important to analyze the cutting mechanism of young coconut skin. The purpose of this study was to analyze the cutting mechanism of young coconut skin, build a mathematical model for estimating the specific style of cutting, and get the maximum cutting power of young coconut skin. Variations in sharpness angle, cutting angle, and blade side are optimized to produce the lowest cutting force. A mathematical model has been constructed to estimate the maximum cutting force for a one-sided blade sharpening and two sharpened edges with cutting angles 00, 150, and 300. From the results of the study concluded that the type of knife that produces the lowest cutting force is a two-sided blade sharpening with an angle sharpness of 100 and angle of cut 300. The lowest power for cutting perpendicular to young coconut skin is 0.12 kW which is produced using a sharpened two-sided knife with a sharpness angle of 100 and a cutting angle of 300. The maximum playback power needed to cut young coconut skin is 0,75 kW. |
Description: | Kelapa muda umumnya disajikan secara alami dengan bentuk kerucut di atas. Proses pembentukan kelapa ini sudah dilakukan secara manual di industri rumah tangga dengan menggunakan sebilah parang. Proses ini memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Kelapa yang dihasilkan pada proses ini memiliki bentuk yang kurang menarik, tidak seragam, dan sulit untuk dibuka. Oleh sebab itu, dibutuhkan alat pengiris kulit kelapa muda yang dapat menghasilkan bentuk yang lebih baik, seragam, dan aman untuk digunakan. Untuk merancang alat pengiris kulit kelapa muda, penting untuk melakukan analisis mekanisme pemotongan kulit kelapa muda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mekanisme pemotongan kulit kelapa muda, membangun model matematika pendugaan gaya spesifik pemotongan, dan mendapatkan daya pemotongan maksimum pemotongan kulit kelapa muda. Variasi faktor sudut ketajaman, sudut potong, dan sisi mata pisau dioptimalkan untuk menghasilkan gaya potong terendah. Model matematika telah dibangun untuk menduga gaya pemotongan maksimum untuk pisau satu sisi menajam dan dua sisi menajam dengan sudut potong 00, 150, dan 300. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa jenis pisau yang menghasilkan gaya pemotongan terendah adalah pisau dua sisi menajam dengan sudut ketajaman 100 dan sudut potong 300. Daya terendah untuk pemotongan tegak lurus kulit kelapa muda adalah 0,12 kW yang dihasilkan dengan menggunakan pisau dua sisi menajam dengan sudut ketajaman 100 dan sudut potong 300. Daya pemutaran maksimum yang dibutuhkan untuk memotong kulit kelapa muda adalah 0,75 kW. |
URI: | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10558 |
Appears in Collections: | SP - Mechanical Engineering |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
118130036 - Rinto Supardi Sipangkar - Fulltext.pdf | Fulltext | 4.32 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.