Analisa Pengaruh Sabut Kelapa Sebagai Bahan Campuran Material Batako Terhadap Uji Kuat Tekan

Abstract

Kemajuan pembangunan perumahan dan gedung saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu kebutuhan material seperti pasir, krikil, dan semen akan meningkat. Berat struktur yang lebih ringan, untuk wilayah yang memiliki resiko gempa yang besar, terutama di Indonesia, maka gaya gempa yang bekerja pada bangunan tersebut akan semakin kecil. Untuk lebih meminimalisir gaya tekan yang diberikan gempa terhadap gedung perlu adanya inovasi yang mampu menahan gaya tekan tersebut yaitu dengan bahan campuran sabut kelapa. Penambahan serat dalam proporsi tertentu kemungkinan dapat mempengaruhi perilaku struktur beton secara keseluruhan. Tujuan menghasilkan komposisi beton yang lebih baik dalam menahan beban dengan kadar serat serabut kelapa yang lebih banyak dan kualitas beton yang lebih tinggi. Komposisi yang digunakan antara semen, pasir, air dan sabut kelapa dengan perbandingan 1 PC semen : 4,5 PS pasir. Metode yang digunakan ialah metode SNI. Batako yang dibuat akan diuji kuat tekannya dengan mesin uji kuat tekan pada umur 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan beton ringan di dapat rata-rata pada variasi I (0%) sebesar 1 kN/cm2, variasi II (1,5%) sebesar 0,498 kN/cm2, variasi III (1,8%) sebesar 0,441 kN/cm2 dan variasi IV (2,1%) sebesar 0,379 kN/cm2. Kesimpulan penambahan sabut kelapa dengan material batako yang dihasilkan memiliki nilai kuat tekan yang semakin menurun.