Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10680
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDewi, Salamiah Sari-
dc.contributor.advisorNovita, Eriyanti-
dc.contributor.authorHasti, Tri Ajeng Ayunda-
dc.date.accessioned2019-08-14T01:39:25Z-
dc.date.available2019-08-14T01:39:25Z-
dc.date.issued2018-10-10-
dc.identifier.urihttp://repository.uma.ac.id/handle/123456789/10680-
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan diri wanita dewasa awal pasca bercerai. Untuk melihat tahap-tahap penerimaan diri pada responden penelitian ini menggunakan teori Kubler Roos (1969). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua responden memiliki ciri individu yang memiliki penerimaan diri yaitu memiliki gambaran positif tentang dirinya, dapat mengatur dan dapat bertoleransi dengan rasa frustasi dan kemarahannya, dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi orang yang memberi kritikan/ masukan, dan dapat mengatur keadaan emosi. Pada tahap penerimaan diri terdapat kesamaan dalam proses penerimaan diri responden. Meskipun pada responden I lebih mudah dan tergolong cepat dalam proses penerimaan diri dibandingkan dengan responden II. Perbedaan ini dikarenakan responden I mendapat dukungan sosial yang baik dari keluarga terutama dari Ibu responden I, Ibu responden I selalu memberikan motivasi dan merangkul responden I untuk dapat keluar dan bangkit dari masalah perceraian responden I, berbeda halnya dengan responden II yang lebih dominan menerima dukungan sosial dari teman- teman responden II dikarenakan keluarga responden II tidak begitu banyak memberikan dukungan kepada responden II untuk dapat bangkit dari perceraiannya. Penelitian ini juga berkenaan dengan teori resiliensi dimana resiliensi didefinisikan sebagai suatu proses dinamis meliputi adaptasi positif terhadap keadaan yang sulit (Luthar dkk, dalam Naufaliasari 2013).en_US
dc.description.abstractEnglish : This study aimed to determine the self-acceptance of adult women in the post-divorce period. This study used the theory of Kubler Roos (1969) to find the stages of self-acceptance in respondents. The results showed that both respondents had the characteristics of individuals who have self-acceptance that has a positive illustration of themselves, can manage and can tolerate of frustration and anger, can interact with others without being hostile to people who give criticism/input, and can manage emotional states. At the self-acceptance stage, there were similarities in the process of respondents’ self-acceptance. Although respondent I was easier and relatively fast in the process of self-acceptance compared to respondent II. It was because respondent I received good social support from the family, especially from respondent I, respondent I always motivated and embraced respondent I to get out and rise from respondent divorce problem I, unlike respondent II who was more dominant in receiving social support from friends of respondent II because respondent II's family did not give much support to respondent II to be able to rise from divorce. This study also deals with resilience theory where resilience is defined as a dynamic process including positive adaptation to difficult circumstances (Luthar and friends, in Naufaliasari 2013).en_US
dc.description.abstractMandarin abstract: 本研究旨在确定离婚后早期成年女性的自我接纳程度. 使用Kubler Roos (1969) 的理论, 在本研究的受访者中看到自我接受的阶段. 结果表明, 两个受访者具有自我接纳的个体特征, 他们对自己有正面的感受, 可以通过挫折和愤怒来调节和容忍, 可以与他人互动, 而不会对批评/输入的人产生敌意, 并且可以调节情绪状态. 在自我接纳阶段, 受访者自我接纳的过程中存在相似之处. 尽管在受访者中, 与受访者II相比, 我在自我接纳过程中更容易且相对较快. 这种差异是因为受访者得到了家庭的良好社会支持, 特别是来自受访者的母亲, 受访者的母亲总是给予动机并且接受受访者我离开并从离婚受访者I的问题中崛起, 与案例不同受访者II更为主导, 受到受访者朋友的社会支持, 因为受访者的家人并没有给受访者II提供太多支持以便能够从离婚中解脱出来. 该研究还涉及弹性理论, 其中弹性被定义为涉及对困难条件的积极适应的动态过程 (Luthar等人, 在Naufaliasari 2013中).-
dc.description.abstractJapan Abstract : 本研究の目的は、離婚後の女性の自己受容を判断することである。回答者の自己受容の段階を理解できるために、本研究ではKubler Roos(1969)の理論を使用する。結果は自分についてポジティブなイメージを持ち、欲求不満と怒りに対処し、耐えることができ、批判/入力を与える人々に敵対することなく他の人と対話することができ、感情状態を調整するできるということを結論する。自己受容の段階では、回答者の自己受容のプロセスに類似点がある。一番目回答者は、二番目回答者と比較して自己受容のプロセスが簡単で比較的速かった。この違いは、一番目回答者は家族から、特に良好なソーシャルサポートを受けたためである。それゆえ、常に回答者を離婚問題から抜け出して立ち上げるように動機付けられ、受け入れる。一方で二番目回答者の家族には、家族が離婚から立ち上がることができるようにあまり支援を与えないためであり、友人からのソーシャルサポートを受けることにより支配的な回答者とは異なる。本研究では、回復力が困難な状況への積極的な適応を含む動的プロセスとして定義される回復力理論も扱う。(Naufaliasari 2013のLuthar et al). キーワード:早期離婚女性、離婚、自己受容-
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;148600167-
dc.subjectwanita dewasa awalen_US
dc.subjectperceraianen_US
dc.subjectpenerimaan dirien_US
dc.subjectearly adult womenen_US
dc.subjectdivorceen_US
dc.subjectself acceptanceen_US
dc.titlePenerimaan Diri Wanita Dewasa Awal Pasca Berceraien_US
dc.title.alternative離婚開始時の女性の自己受容-
dc.title.alternativeSelf-Acceptance of Adult Women in Post-Divorce Period-
dc.title.alternative自我接受成年后早期离婚的妇女-
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
148600167 - Tri Ajeng Ayunda Hasti - Fulltext.pdfFulltext1.83 MBAdobe PDFView/Open
TRI AJENG AYUNDA - Abstract.pdfAbstract Foreign Language848.71 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.