Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10760
Title: | Metode Penilaian Persediaan untuk Mencapai Laba Optimal Bagi PT. Pertani (Persero) Kantor Wilayah Sumatera Bagian Utara |
Authors: | Butar-Butar, Yayang Novita Sari Br |
metadata.dc.contributor.advisor: | Effendi, Ihsan Tarigan, Eka Dewi Setia |
Keywords: | metode penelitian;persediaan;fifo;laba rugi;assessment;inventory;profit and loss method |
Issue Date: | 27-Mar-2019 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Series/Report no.: | NPM;158320081 |
Abstract: | The purpose of this study was to be able to describe how the differences between the two methods applied by PT.PERTANI (Persero) North Sumatra Regional Office, namely the FIFO Inventory Assessment Method and the average in achieving optimal profit. Do these two methods have the same results in achieving profit or there are differences between the two methods. This research is obtained directly from the company in the form of the results of observations, namely by making direct observations to the company and interviewing directly with the competent parties in the company such as the Accounting section. To discuss and analyze the subject matter, the author uses the descriptive method, namely by obtaining an actual picture of how the differences between the two inventory methods used by the company are FIFO and Average methods. PT. PERTANI (Persero) North Sumatra Regional Office is a company engaged in the marketing (procurement and sale) of domestic and foreign agricultural facilities. Supplies available to this company are fertilizers, pesticides, seeds, and various businesses. From the results of the study the authors see both of these methods can achieve optimal profit on prime rice seed products, but only these two methods differ in the final inventory and income statement, where the final inventory of FIFO is Rp.470,400,000,- far greater than the method Average of Rp. 464,875,000. But in terms of HPP the average method is Rp. 10,344,784,400,- greater than the FIFO method of Rp. 10,339,260,000,- and the Operating Profit method averaged Rp. 206,604,682,- and the FIFO Method of Rp. 180,516,782,- and the Average Net Profit of Rp. 598,634,510,- and the FIFO method of Rp. 572,546,610, - This shows that the Average method is far more profitable than the FIFO method in terms of HPP, Operating Profit and Net Profit. |
Description: | Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mendeskripsikan bagaimana perbedaan kedua metode yang diterapkan PT.PERTANI (Persero) Kantor Wilayah Sumatera Bagian Utara yaitu Metode Penilaian Persediaan FIFO dan Rata-rata dalam mencapai laba yang optimal. Apakah dari kedua metode ini memiliki hasil yang sama dalam pencapaian laba atau ada perbedaan diantara kedua metode tersebut. Penelitian ini diperoleh langsung dari perusahaan baik berupa hasil dari observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke perusahaan serta wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berkompeten di perusahaan seperti bagian Akuntansi. Untuk membahas dan menganalisa pokok masalah, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan memperoleh gambaran yang sebenarnya bagaimana perbedaan diantara kedua metode persediaan yang digunakan perusahaan tersebut yaitu metode FIFO dan Rata-rata. PT. PERTANI (Persero) Kantor Wilayah Sumatera Bagian Utara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran (pengadaan dan penjualan) sarana pertanian dalam dan luar negeri. Persedian yang ada pada perusahaan ini adalah pupuk, pestisida, benih, dan Aneka Usaha. Dari hasil penelitian penulis melihat kedua metode ini dapat mencapai laba optimal pada produk benih padi prima hanya saja kedua metode ini berbeda di hasil akhir persediaan dan laporan laba rugi yaitu dimana persediaan akhir FIFO sebesar Rp.470.400.000,- jauh lebih besar dari pada metode Rata-rata sebesar Rp. 464.875.000,-. Tetapi dari segi HPP metode rata-rata sebesar Rp. 10.344.784.400,- lebih besar dari pada metode FIFO sebesar Rp 10.339.260.000,- dan Laba Usaha metode rata-rata sebesar Rp. 206.604.682,- dan Metode FIFO sebesar Rp 180.516.782,- serta Laba Bersih metode Rata rata sebesar Rp 598.634.510,- dan metode FIFO sebesar Rp. 572.546.610,- Hal ini menujukkan metode Rata-rata jauh lebih menguntungkan dari pada metode FIFO dari segi HPP, Laba Usaha dan Laba Bersih. |
URI: | http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/10760 |
Appears in Collections: | SP - Management |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
158320081 - Yayang Novita Sari Br Butar Butar - Fulltext.pdf | Fulltext | 1.4 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.