Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10772
Title: Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kesiapan dalam Menghadapi Pernikahan pada Waria di Kota Panyabungan
Authors: Lubis, Anggi Nur Atikah
metadata.dc.contributor.advisor: Minauli, Irna
Keywords: anxiety;marriage;transvestites;kecemasan;menikah;waria
Issue Date: 13-Apr-2019
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;148600272
Abstract: This study aims to see the relationship between the level of anxiety and readiness to marry in transvestites. The subjects in this study were transvestites who worked in beauty salons in Panyabungan City. The hypothesis proposed by the researchers is that there is a significant negative relationship between the level of anxiety and readiness to marry in transgender, meaning that the lower the level of anxiety, the higher the readiness to get married as well as the opposite. The research methods in this study belong to correlational research. Correlational research aims to examine and explain associations and relationships between variables. The variable X in this study is the level of anxiety and the variable Y is the readiness to get married. There are two measuring instruments used in this study, namely HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) and Marriage Readiness Perception using a Likert scale. Based on the results of the research obtained there is a negative relationship between the level of anxiety with the readiness of marriage, where rxy = -0,693 with a significant p = 0,000 <0,050. Which means that the lower the level of anxiety, the higher the readiness to get married is accepted. The determinant coefficient (R2) of the relationship between the independent variable X and the dependent variable Y is equal to R2 = 0.480. This shows that the level of anxiety contributes to the readiness of marriage by 48%. And the remaining around 52% is influenced by other factors such as maturity, education level, and economic level etc.
Description: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat kecemasan dengan kesiapan menikah pada waria. Subjek dalam penelitian ini adalah waria yang bekerja di salon kecantikan di Kota Panyabungan. Hipotesis yang diajukan peneliti adalah adanya hubungan negatif yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan kesiapan menikah pada waria, artinya semakin rendah tingkat kecemasan semakin tinggi kesiapan menikah begitu juga dengan sebaliknya. Metode penelitian dalam penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional bertujuan untuk menguji dan menjelaskan asosiasi dan hubungan diantara variabel. Yang menjadi variabel X dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan dan yang merupakan variabel Y adalah kesiapan menikah. Terdapat dua alat ukur yang digunakan pada penelitian ini, yaitu HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) dan Persepsi Kesiapan Menikah menggunakan skala Likert. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh terdapat hubungan negatif antara tingkat kecemasan dengan kesiapan menikah, dimana rxy = -0,693 dengan signifikan p = 0,000 < 0,050. Yang artinya semakin rendah tingkat kecemasan maka semakin tinggi kesiapan menikah dinyatakan diterima. Koefisien determinan (R2) dari hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y adalah sebesar R2 = 0,480. Ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan berkontribusi terhadap kesiapan menikah sebesar 48%. Dan sisanya sekitar 52% dipengaruhi oleh faktor lain seperti tingkat kedewasaan, tingkat pendidikan, serta tingkat ekonomi dsb.
URI: http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/10772
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
148600272 Anggi Nur Atikah Lubis - Fulltext.pdffulltext1.85 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.