Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10896
Title: Analisis Hukum Visum et Repertum dalam Tindak Pidana Pencabulan Anak (Putusan Nomor 1020/Pid.Sus/2018/PN.Mdn)
Authors: Jaya, Indra
metadata.dc.contributor.advisor: Ramadan, Muhammad Citra
Trisna, Wessy
Keywords: Visum et Repertum;sexual abuse;child;tindak pidana pencabulan;anak
Issue Date: 22-Apr-2019
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;158400081
Abstract: Crimes of sexual abuse against underage children in many legal incidents and widespread occurrence indicate that the law is still weak in Indonesia. The weakness of law in Indonesia is due to the viewpoint of gender-biased law enforcers and the attitude of most culturally-influenced law enforcers to corner victims and cause follow-up of cases contrary to existing regulations, and the approach of law enforcement officials who are generally very juridical so they are not gender sensitive. Visum is used to prove the occurrence of agency relationships that lead to alleged acts of abuse. The problems in this writing relate to the system of proof of Visum et Repertum in handling criminal acts of child abuse and against the consideration of judges related to Visum et Repertum on court judgement number 1020 / Pid.Sus / 2018 / PN.Mdn against the judge's decision. The method used in the study is normative juridical, namely the research method that examines the study of documents, namely using various data such as legislation, court decisions, legal theory and opinions of scholars to support the quality of research results. The library research method is carried out by taking data from various books, reading sources related to the title of the discussion, journal and dissertation, legislation and interviews. Analysis of the data used is through the library research method which is carried out by taking data from various books, journals, and other reading sources. The proof system of Visum et Repertum is carried out based on advice from investigators on victims of sexual abuse through a referral letter to the hospital to obtain the results of Visum et Repertum and can later be used as evidence in the process of detention of perpetrators of criminal acts of looting, in the process of verification used as evidence of the letter as a consideration of the judge. The judge in considering Visum et Repertum on decision number 1020 / Pid.Sus / 2018 / PN.Mdn to determine the sentence against a defendant for the offense of child molestation, against proof of the Visum et Repertum letter was used as a liaison between the statements of witnesses and the testimony of the defendant to complement each of the facts in the trial.
Description: Tindak pidana pencabulan terhadap anak dibawah umur dalam peristiwa hukum banyak dan marak terjadi menunjukkan bahwa masih lemahnya hukum di Indonesia. Lemahnya hukum di Indonesia dikerenakan cara pandang aparatur penegak hukum yang bias gender dan sikap sebagian besar penegak hukum yang dipengaruhi budaya menyudutkan korban dan menyebabkan penindaklanjutan kasus bertentangan dengan peraturan yang ada, dan pendekatan aparat penegak hukum yang pada umumnya sangat yuridis formal sehingga tidak sensitive gender. Visum digunakan untuk membuktikan terjadinya hubungan badan yang mengarah pada dugaan tindak pidana pencabulan. Permasalahan dalam penulisan ini berkaitan dengan sistem pembuktian Visum et Repertum dalam penanganan tindak pidana pencabulan anak dan terhadap pertimbangan hakim terkait Visum et Repertum pada putusan nomor 1020/Pid.Sus/2018/PN.Mdn terhadap putusan hakim. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah yuridis normatif, yaitu metode penelitian yang mengkaji studi dokumen, yakni menggunakan berbagai data seperti peraturan perundang-undangan, keputusan pengadilan, teori hukum dan pendapat para sarjana guna menunjuang kualitas dari hasil penelitian. Metode penelitian kepustakaan dilakukan dengan mengambil data dari berbagai buku, sumber bacaan yang berhubungan dengan judul pembahasan, jurnal maupun disertasi, perundang-undangan dan wawancara. Analisis data yang digunakan ialah melalui metode penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan mengambil data dari berbagai buku, jurnal, dan sumber bacaan lainnya. Sistem pembuktian dari Visum et Repertum dilaksanakan berdasarkan saran dari penyidik terhadap korban tindak pidana pencabulan melalui surat rujukan pada rumah sakit untuk memperoleh surat hasil Visum et Repertum dan selanjutnya dapat dipergunakan sebagai barang bukti dalam proses penahanan pelaku tindak pidana pencabulan, pada proses pembuktian di persidangan dapat dijadikan alat bukti surat sebagai bahan pertimbangan hakim. Hakim dalam mempertimbangkan Visum et Repertum pada putusan nomor 1020/Pid.Sus/2018/PN.Mdn untuk menentukan hukuman terhadap seorang terdakwa tindak pidana pencabulan anak, terhadap bukti surat Visum et Repertum tersebut dijadikan sebagai penghubung antara keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa untuk melengkapi dari setiap fakta-fakta dipersidangan.
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10896
Appears in Collections:SP - Criminal Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
158400081 - Indra jaya - Fulltext.pdffulltext1.66 MBAdobe PDFView/Open
158400081 - Indra jaya - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
chapter IV424.01 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.