Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10964
Title: Peran Penyidik Bea dan Cukai dalam Pemberantasan Tindak Pidana Penyelundupan Bawang Merah (Studi pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Sumatera Utara)
Authors: Prayatna, Hadi
metadata.dc.contributor.advisor: Mubarak, Ridho
Trisna, Wessy
Keywords: customs and excise investigators;smuggling;red unions;penyidik bea dan cukai;penyelundupan;bawang merah
Issue Date: 10-Apr-2019
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;178400315
Abstract: Shallot is one of the leading vegetable commodities that has been cultivated for a long time by farmers intensively. This vegetable commodity belongs to an unsubstituted spice group which serves as a flavoring for food and traditional medicine. Demand for shallots continues to increase in line with the increase in population. The criminal act of smuggling shallots is very detrimental and disturbs the balance of the life of the Indonesian people. State losses due to smuggling reached trillions of rupiah. The mode that was carried out generally outsmarted various facilities of export-import facilities that were given by Customs.The problem in this study is how the legal process carried out by Customs and Excise in handling the smuggling of shallot smuggling in the North Sumatra region, how the obstacles experienced by Customs and Excise investigators in eradicating the onion smuggling crime and how to deal with the measures carried out by Customs investigators and Excise in eradicating the criminal act of smuggling shallots.The research method in this study can be done in the following ways: library research (Library Research). This method by conducting research on various written reading sources from scholars, namely theory books about law, legal magazines, legal journals as well as lecture materials and regulations concerning criminal acts. Field research (Field Research), namely by doing spaciousness in this case the author immediately conducted a study at the Directorate General of Customs and Excise by taking some data relating to the title of the thesis, namely the case of the onion smuggling crime.The Customs and Excise legal process in handling criminal acts of onion smuggling in North Sumatra is when captured all evidence seized by Customs and Excise then carried out a preliminary examination of the suspected smugglers, then after sufficient initial evidence is obtained, the investigation process can proceed and delegated to the Attorney General of the Republic of Indonesia to be processed in accordance with the provisions of the applicable legislation. Constraints faced by Customs and Excise investigators in eradicating criminal acts of onion smuggling are the vast sea area of Indonesia, and the lack of sophisticated equipment in tracing smugglers and the increasing tricks of smugglers in carrying out their businesses, making it difficult for the perpetrators to be arrested. Efforts to address Customs and Excise investigators in eradicating the onion smuggling crime are to improve the quality of facilities and infrastructure for operations and customs information and enhance cooperation and coordination with other law enforcement agencies. The government increases in producing its own onions so that it does not need to import from the outside.
Description: Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta obat tradisonal. Permintaan akan bawang merah terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk. Tindak pidana penyeludupan bawang merah sangat merugikan dan mengganggu keseimbangan kehidupan bangsa Indonesia. Kerugian Negara akibat penyeludupan mencapai triliunan rupiah. Modus yang dilakukan pada umumnya mengakali berbagai fasilitas kemudahan eksporimpor yang diberikan Bea Cukai. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses hukum yang dilakukan Bea dan Cukai dalam penanganan tindak pidana penyelundupan bawang merah di wilayah Sumatera Utara, bagaimana kendala-kendala yang dialami penyidik Bea dan Cukai dalam pemberantasan tindak pidana penyelundupan bawang merah dan bagaimana upaya penanggulangan yang dilakukan penyidik Bea dan Cukai dalam pemberantasan tindak pidana penyelundupan bawang merah. Metode penelitian dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: penelitian kepustakaan (Library Research). Metode ini dengan melakukan penelitian terhadap berbagai sumber bacaan tertulis dari para sarjana yaitu buku-buku teori tentang hukum, majalah hukum, jurnal-jurnal hukum dan juga bahan-bahan kuliah serta peraturan-peraturan tentang tindak pidana. Penelitian lapangan (Field Research) yaitu dengan melakukan kelapangan dalam hal ini penulis langsung melakukan studi pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan mengambil beberapa data yang berhubungan dengan judul skripsi yaitu kasus tentang tindak pidana penyelundupan bawang merah. Proses hukum Bea dan Cukai dalam penanganan tindak pidana penyelundupan bawang merah di Sumatera Utara adalah pada saat ditangkap seluruh barang bukti disita oleh pihak Bea Cukai kemudian dilakukan pemeriksaan permulaan terhadap para terduga pelaku penyelundupan, kemudian setelah diperoleh alat bukti permulaan yang cukup, proses penyidikan dapat dilanjutkan dan dilimpahkan kepada Kejaksaan Republik Indonesia untuk diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kendala-kendala yang dihadapi penyidik Bea dan Cukai dalam memberantas tindak pidana penyelundupan bawang merah adalah luasnya laut wilayah Indonesia, dan kurang canggihnya peralatan dalam melacak jejak penyelundup serta semakin meningkatnya trik-trik dari penyelundup dalam menjalankan usahanya tersebut, sehingga menyulitkan para pelaku ditangkap. Upaya penanggulangan penyidik Bea dan Cukai dalam memberantas tindak pidana penyelundupan bawang merah adalah peningkatan kualitas sarana dan prasarana operasi serta informasi kepabeanan dan meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan lembaga penegak hukum lainnya. Pemerintah meningkatkan dalam menghasilkan bawang sendiri sehingga tidak perlu mengimpor dari luar.
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/10964
Appears in Collections:SP - Criminal Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
178400315 - Hadi Prayatna - Fulltext.pdffulltext1.25 MBAdobe PDFView/Open
178400315 - Hadi Prayatna - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
chapter IV350.35 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.