Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11458
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Nurmaidah | - |
dc.contributor.advisor | Amsuardiman | - |
dc.contributor.author | Ulayya, Rifka | - |
dc.date.accessioned | 2019-12-23T02:16:33Z | - |
dc.date.available | 2019-12-23T02:16:33Z | - |
dc.date.issued | 2019 | - |
dc.identifier.uri | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11458 | - |
dc.description | Beton bertulang sebagai elemen balok harus diberi penulangan yang berupa penulangan lentur dan penulangan geser. Lentur pada balok merupakan akibat dari adanya regangan yang timbul karena adanya beban luar yang menyebabkan serat pada permukaan elemen memanjang mengalami tarik dan tekan. Tegangan ini bekerja tegak lurus pada permukaan penampang struktur. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji tentang kekuatan tulangan ulir dan membandingkan dengan kekuatan tulangan polos yang telah lazim digunakan. Penelitian ini bertujuan mengetahui beban lentur maksimal, kuat lentur maksimal, dan besar perbedaannya antara tulangan polos dan ulir pada balok beton bertulang sederhana. Lokasi penelitian adalah di Laboratorium Beton di Prodi Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Total sampel benda uji yang dibuat sejumlah 6 buah, tiap variasi dibuat 3 sampel. Variasi yang digunakan adalah dengan tulangan polos pada 3 buah sampel dan tulangan ulir pada 3 buah sampel lainnya sebagai tulangan utama dengan diameter 10 mm. Ukuran balok lebar 15 cm dan tinggi 15 cm, dengan bentang balok 50 cm. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pada beban lentur maksimal sebesar 38,07 kN dan kuat lentur maksimal sebesar 5,06 MPa untuk tulangan polos, beban lentur maksimal sebesar 59,67 kN dan kuat lentur maksimal sebesar 7,91 MPa untuk tulangan ulir dan selisih kekuatan lentur antara kedua jenis tulangan tersebut sebesar 21,9% dan terjadi pada beban lentur sebesar 21,1 %. Keretakan yang terjadi pada balok beton bertulang yang menggunakan tulangan polos sebagai tulangan utama terletak di daerah pusat pada ketiga sampel yang diuji. Sedangkan keretakan yang terjadi pada balok beton bertulang yang menggunakan tulangan ulir sebagai tulangan utama terletak di daerah diluar pusat (5% dari jarak antara titik perletakan). Dalam penggunaannya, tulangan ulir lebih disarankan pada konstruksi besar karena dapat menahan beban yang lebih besar dibandingkan tulangan polos. Sedangkan tulangan polos disarankan pada konstruksi sederhana agar lebih ekonomis. Kata kunci: kuat lentur, tulangan ulir, tulangan polos. | en_US |
dc.description.abstract | Reinforced concrete as the beams element needs to conduct a reinforcement which is bending and sliding reinforcements. Bending on the beam is a result of the strain occurred as there is outside load causing the fiber on the element surface being lengthwise and experiencing drag and pressure. The tension works perpendicular to the structure cross-section surface. The research was conducted to study the strength of screw reinforced and to compare it to the strength of plain reinforced commonly used. This study aimed to find out the maximal bending loads, maximal flexural strength, and substantial differences between plain reinforced and screw reinforced to the simple reinforced concrete beams. The research was conducted at the Concrete Laboratory of Civil Engineering Study Program of the University of North Sumatra. The total sample of testing tools made were 6 tools, each variation made in 3 samples. The variations used were 3 samples on plain reinforced and the other 3 samples on screw reinforced by 10 mm diameter. The beam size was 15 cm width and 15 cm height, by the beam span of 50 cm. Based on the analysis, it was obtained on the maximal bending loads of 38.07 kN and maximal flexural strength of 5.06 MPa to the plain reinforced; on the maximal bending loads of 59.67 kN and maximal flexural strength of 7.91 MPa to the screw reinforced; the difference in flexural strength between both types of the reinforced was 21.9 % and occurred on the bending load of 21.1 %. Then, the rift occurred on the reinforced concrete beams using the screw reinforced as the main reinforced in the outside core area (5 % of the distance between the placement points). In the using, to use the screw reinforced is more suggested on the large construction because it can withstand the larger loads than the plain one. Whereas the plain reinforced is suggested to use on the simple construction which is more economic. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.relation.ispartofseries | NPM;158110043 | - |
dc.subject | kuat lentur | en_US |
dc.subject | tulangan ulir | en_US |
dc.subject | tulangan polos | en_US |
dc.subject | balok beton bertulang | en_US |
dc.subject | flexural strength | en_US |
dc.subject | screw reinforced | en_US |
dc.subject | plain reinforced | en_US |
dc.subject | reinforced concrete beams | en_US |
dc.title | Perbandingan Kuat Lentur antara Tulangan Polos dan Ulir pada Balok Beton Bertulang | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | SP - Civil Engineering |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
158110043 - Rifka Ulayya - Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I, II, III, Bibliography | 3.8 MB | Adobe PDF | View/Open |
158110043 - Rifka Ulayya - Chapter IV.pdf Restricted Access | Chapter IV | 1.24 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.