Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11618
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHarahap, R Hamdani-
dc.contributor.advisorTarigan, Usman-
dc.contributor.authorDongoran, Hasrun Syarif-
dc.date.accessioned2020-02-05T02:41:56Z-
dc.date.available2020-02-05T02:41:56Z-
dc.date.issued2017-08-30-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11618-
dc.descriptionBank Sampah merupakan suatu gerakan nasional untuk kebersihan dan kesehatan lingkungan. Konsep Bank sampah mulai banyak dilakukan di Indonesia, dimana masyarakat dapat membawa sampah tertentu, lalu bisa diolah menjadi bahan bermanfaat. Salah satunya ialah Bank Sampah Mutiara Medan, melalui bank sampah kita menabung sampah dan mendapatkan uang. Selain memberikan keuntungan ekonomi, sudah pasti keberadaan Bank Sampah akan memberikan keuntungan untuk kebersihan lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Peraturan Walikota Medan No. 14 Tahun 2014 tentang Bank Sampah di Bank Sampah Mutiara Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Sampah Mutiara memiliki peran dalam hal ekonomi masyarakat untuk mendapatkan tambahan pendapatan, dalam hal sosial masyarakat sebagai pusat kegiatan masyarakat berbasis lingkungan, dalam hal kebersihan lingkungan untuk dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman. Hal-hal yang menjadi hambatan dalam operasional Bank Sampah Mutiara ialah kurangnya partisipasi aktif dari masyarakat, minimnya alat transportasi pengangkut sampah, kurangnya akses pemasaran produk hasil daur ulang sampah, dan kurangnya dukungan dari pemerintah. Disarankan kepada pengelola Bank Sampah Mutiara untuk melakukan kegiatan sosialisasi yang lebih intensif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, menggunakan media massa dan media sosial untuk memasarkan produk hasil daur ulang sampah, serta kepada pemerintah Kota Medan untuk mendukung pendanaan operasional dan kelengkapan peralatan seperti bak sampah, truk pengangkut sampah, dan perbaikan mesin pencacah sampah dan penyaring kompos yang rusak agar operasional Bank Sampah Mutiara dapat berjalan baik dan efektif.en_US
dc.description.abstractWaste Bank is a national movement for environmental hygiene and health. The concept of junk Banks began to be widely implemented in Indonesia, where people can bring certain waste, then can be processed into useful materials. One of them is Mutiara Medan Trash Bank, through our rubbish bank saving garbage and getting money. In addition to providing economic benefits, it is certain that the existence of Bank Trash will provide benefits for environmental cleanliness. This research is a descriptive research with qualitative approach using in-depth interview method to find out how the implementation of Mayor Regulation No. Medan. 14 Year 2014 on Garbage Bank at Bank Sampah Mutiara Kelurahan Binjai District Medan Denai Medan City in 2016.The results show that Pearl Bank has a role in the economy of society to earn additional income, in terms of social community as the center of community-based environmental activities, in terms of environmental hygiene to create a clean, healthy, and comfortable environment.To optimize the success of planning to the implementation stage it is necessary to seriously improve it since the proposal submission process, preparation of planning documents and budget until realization.The obstacles to the Pearl Garbage Bank operations are the lack of active participation from the community, the lack of garbage transportation tools, the lack of access to marketing of recycled waste products, and the lack of support from the government.It is suggested to Bank Mutiara Bank managers to conduct more intensive socialization activities to increase community participation, using mass media and social media to market recycled waste products, and to Medan city government to support operational funding and equipment equipment such as garbage, Garbage, and repair of garbage chopper machines and damaged compost filters for the operation of Pearl River Bank can work well and effectively.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;151801016-
dc.subjectbank sampahen_US
dc.subjectpengelolaan sampahen_US
dc.subjectimplementationen_US
dc.subjectgarbage banken_US
dc.subjectwaste managementen_US
dc.titleImplementasi Peraturan Walikota Medan Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pelayanan Kebersihan dan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Bank Sampah pada Dinas Kebersihan Kota Medan (Studi pada Bank Sampah Mutiara Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai)en_US
dc.typeTesis Magisteren_US
Appears in Collections:MT - Master of Public Administration

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
151801016 - Hasrun Syarif Dongoran - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, Bibliography650.2 kBAdobe PDFView/Open
151801016 - Hasrun Syarif Dongoran - Chapter IV-V.pdf
  Restricted Access
Chapter IV322.46 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.