Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11624
Title: Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan (Studi Kasus pada Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi)
Authors: Samosir, Lasma Romauli
metadata.dc.contributor.advisor: Kusmanto, Heri
Isnaini
Keywords: partisipasi masyarakat;perencanaan pembangunan;community participation;development planning
Issue Date: 9-Jun-2017
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;151801053
Abstract: Community participation has a very important position in the development planning, because basically the community is the most knowing problem and needs own. Therefore, participation development planning becomes the mandate of the law that must be implemented by the regulated players who are regulated by Law No. 25 of 2004 on National Development Planning System. The regulation of this law product simultaneously broke the deadlock of top-down development paradigm into bottom-up development. The main approach to building this bottom-up model is the participatory model, which involves the community model in a series of development planning processes.In the view of some experts, a development plan is said to be participatory when it meets the characteristics of community-focused, participatory, dynamic, synergic, and legitimate. The research used in this research is descriptive by using qualitative approach. Sources of data used in this study are primary data and secondary data with data collection techniques used are semi-structured interviews, observation and documentation. In this study used research informants from various elements including structural officials Bappeda Dairi District, Gunung Sitember Sub district and District Devices and community representatives. Data analyst technique used in this research is descriptive qualitative analysis, that is reasoning ability of research in describing, interpreting and describing data, facts and information collected and arranged systematically on each category.Based on the results of research conducted that participatory planning in regional development has not been well implemented is marked by the reluctance of the community to participate, the ability of officials and the community in implementing participatory planning is not yet satisfy and the village and delegation teams have not singing the ability to negotiate in district and district musrenbang so it can It is concluded that society and government have a role related to low public participation in development planning.
Description: Partisipasi masyarakat memiliki posisi yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan, karena pada dasarnya masyarakat adalah pihak yang paling mangetahui masalah dan kebutuhanya sendiri. Oleh karena itu perencanaan pembangunan yang partisifatif menjadi amanat undang-undang yang harus dilaksanakan oleh pelaku pembangunanan yang diregulasikan melalui undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Regulasi produk hukum ini sekaligus meretas kebuntuan paradigma pembangunan top-down menjadi pembangunan bottom-up. Pendekatan utama pembangunan model bottom-up ini adalah model partisipatoris, yaitu model melibatkan masyarakat dalam rangkaian proses perencanaan pembangunan. Dalam pandangan beberapa ahli, suatu perencanaan pembangunan dikatakan partisipatif bila memenuhi ciri-ciri terfokus pada kepentingan masyarakat, partisipatoris, dinamis, sinergitas, dan legalitas.Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini digunakan informan penelitian dari berbagai unsur diantaranya pejabat struktural Bappeda Kabupaten Dairi, Camat Gunung Sitember dan Perangkat Kecamatan, Kepala Desa dan perwakilan masyarakat. Teknik analis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu kemampuan nalar peneliti dalam menguraikan, menafsirkan dan menggambarkan data, fakta dan informasi yang terkumpul dan disusun secara sistematis pada tiap kategori.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa perencanaan pertisipatif dalam pembangunan daerah belum dilaksanakan dengan baik ditandai dengan keengganan masyarakat ikut berpartisipasi, kemampuan aparat dan masyarakat dalam melaksanakan perencanaan partisipatif belum mamadai dan tim delegasi desa belum mempunyai kemampuan untuk negosiasi pada musrenbang kecamatan maupun kabupaten sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat dan pemerintah mempunyai peran terkait rendahnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan.
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11624
Appears in Collections:MT - Master of Public Administration

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
151801053 - Lasma Romauli Samosir - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, Bibliography929.39 kBAdobe PDFView/Open
151801053 - Lasma Romauli Samosir - Chapter IV-V.pdf
  Restricted Access
Chapter IV343.31 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.