Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11718
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Mulyadi, Mahmud | - |
dc.contributor.advisor | Minin, Darwinsyah | - |
dc.contributor.author | Silalahi, Junisar Rudi Anto | - |
dc.date.accessioned | 2020-02-28T02:13:48Z | - |
dc.date.available | 2020-02-28T02:13:48Z | - |
dc.date.issued | 2018-05-16 | - |
dc.identifier.uri | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11718 | - |
dc.description | Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaturan tentang peran kepolisian dalam penanggulangan Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menurut Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tetang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, peran kepolisian dalam penanggulangan Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Polsek Medan Area, dan faktor-faktor yang mempengaruhi peran kepolisian dalam penanggulangan Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Polsek Medan Area. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normative yang mengacu pada norma dan asas hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan kebijakan tindak kekerasan dalam rumah tangga (penelitian hukum kepustakaan) dan yuridis empiris untuk mengkaji implikasi kebijakan penghapusan Tindak kekerasan dalam rumah tangga. Jenis data yang digunakan dalam penelitian yuridis normative adalah data sekunder bersumber dari penelitian kepustakaan (library research) sementara jenis data untuk penelitian empiris adalah data primer yang bersumber dari kuesioner. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Peranan kepolisian yang sangat penting utamanya dalam pemberian perlindungan sementara, memberikan perlindungan kepada korban juga memiliki kewenangan untuk mengambil berbagai tindakan lainnya dalam kaitannya dengan upaya-upaya penindakan maupun pencegahan baik dalam kaitannya dengan fungsi preventif maupun fungsi represif (proses penyidikan), tujuannya antara lain agar korban terhindar dari pengaruh atau tekanan yang lebih berat, baik dari pihak suami atau pihak-pihak lainnya sehingga tidak bebas dalam memberikan keterangan. Kepolisian di Polsek Medan Area, selaku penyidik dalam menangani perkara Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah dilakukan menurut proses acara pidana dengan merujuk Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Polsek Medan Area memiliki salah satu program Polsek Medan Area dalam mengurangi/menanggulangi tindak kekerasan dalam rumah tangga, yaitu : (1) Program RKS (ruang konsultasi solusi), (2) Petugas kepolisian polsek medan area lebih dekat dengan warga. Faktor yang mempengaruhi peran kepolisian di Polsek Medan Area dalam penanggulangan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dalam hal mengumpulkan bukti-bukti permulaan yang cukup, sebab pada umumnya kekerasan yang dialami korban tidak disaksikan oleh orang lain selain korban sendiri yang mengalami kekerasan. Selain itu ada pula kendala yang ditemui disebabkan oleh sikap atau perilaku dari si korban sendiri. setelah dilakukan penangkapan dan penahanan dan pemeriksaan saksi-saksi sehubungan dengan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang mengakibatkan korban luka berat dan hal itu dilaporkan sendiri oleh korban, korban kemudian memohon kepada penyidik supaya proses penyidikan dihentikan dan tidak dilanjutkan ke penuntutan dengan alasan korban merasa kasihan terhadap tersangka, masih mencintai tersangka dan sudah memaafkan kesalahannya. Ketika penyidik memberikan penjelasan bahwa penghentian penyidikan tidak dapat dilakukan karena sudah cukup bukti atas tindakan kekerasan itu dan tidak ada alasan penghentian penyidikan seperti yang dikemukakan terdakwa. | en_US |
dc.description.abstract | The purpose of this study was to determine the regulation of the role of the police in the prevention of domestic violence (KDRT) according to Law Number 23 of 2004 on the Elimination of Domestic Violence, the role of the police in the prevention of domestic violence in the Medan District Police Area, and factors that influence the role of the police in handling Domestic Violence (KDRT) in Medan Area Sector Police. The method used in this research is normative juridical which refers to legal norms and principles contained in legislation and policies on acts of violence in household (library legal research) and empirical jurisdiction to examine the policy implications of eliminating acts of violence in household. The type of data used in normative juridical research is secondary data sourced from library research while the type of data for empirical research is primary data sourced from questionnaires. The results of this study conclude that the role of the police which is very important in providing temporary protection, providing protection to victims also has the authority to take various other actions in relation to enforcement and prevention efforts both in relation to preventive and repressive functions (investigation process), the aim is among others so that victims avoid more influence or pressure, both from the husband's side or other parties so that they are not free to provide information. The Police in Medan Area Sector Police, as investigators in handling cases of Domestic Violence (KDRT) are conducted according to criminal proceedings by referring to Law Number 23 of 2004 concerning the Elimination of Domestic Violence. Medan Area Sector Police has one of the Medan Area Sector Police programs in reducing / overcoming acts of domestic violence, namely: (1) RKS program (solution consultation room), (2) Sector field police officers closer to residents. Factors influencing the role of the police in Medan Area Police in overcoming Domestic Violence in gathering adequate preliminary evidence, because in general violence experienced by the victim is not witnessed by anyone other than the victim himself who experienced violence. In addition there are also obstacles encountered due to the attitude or behavior of the victim himself. after the arrest and detention and examination of witnesses in connection with acts of domestic violence which resulted in the victim being seriously injured and reported by the victim himself, the victim then begged the investigator so that the investigation process was stopped and not proceed to prosecution on the grounds the victim felt sorry for the suspect, still loves the suspect and has forgiven his mistakes. When the investigator gave an explanation that the cessation of the investigation could not be carried out because there was sufficient evidence of the act of violence and there was no reason to stop the investigation as stated by the defendant. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.relation.ispartofseries | NPM;161803025 | - |
dc.subject | kepolisian | en_US |
dc.subject | kekerasan dalam rumah tangga | en_US |
dc.subject | police | en_US |
dc.subject | domestic violence | en_US |
dc.title | Peran Polri dalam Penanggulangan Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga (Studi pada Polsek Medan Area) | en_US |
dc.type | Tesis Magister | en_US |
Appears in Collections: | MT - Master of Law |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
161803025 - Junisar Rudi Anto Silalahi - Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I, II, III, Bibliography | 772.52 kB | Adobe PDF | View/Open |
161803025 - Junisar Rudi Anto Silalahi - Chapter IV.pdf Restricted Access | Chapter IV | 372.81 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.