Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11810
Title: Analisis Sarana dan Prasarana Pelayanan Wajib Pajak pada Kantor Samsat Binjai
Authors: Saleh, Khairul
metadata.dc.contributor.advisor: Nasution, Muhammad Arif
Kadir, Abdul
Keywords: sarana;prasarana;pelayanan;wajib pajak;facilities;infrastructure;services;taxpayers
Issue Date: Sep-2019
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;171801099
Abstract: Facilities and infrastructure are tools to support the success of a process carried out in public services, where if these two things are not available then all activities carried out will not be able to achieve the expected results in accordance with the plan. This study aims to determine and analyze the availability of facilities and infrastructure for taxpayer services at the Binjai Samsat Office, and to find out and analyze the facilities and infrastructure policies needed to improve service to taxpayers at the Binjai Samsat Office. Research informants were selected by purposive sampling. Data collection techniques used through interviews and observation. The data analysis technique used in this study is a qualitative data analysis technique. The results showed that facilities and infrastructure at the Binjai Samsat Office were still not able to provide adequate services to taxpayers, both in terms of availability of facilities and infrastructure, functionality, maintenance and in terms of the development of facilities and infrastructure. The work space and waiting room at the Binjai Samsat Office are too narrow so that when working the taxpayer service officers cannot move freely and taxpayers also queue up with crowds. The air conditioner in the Binjai Samsat Office room is still a fan, and there is no AC. Every workspace and taxpayer waiting room are indeed provided by fans, but this is still not enough to overcome extreme air tribes, especially with the increase in air temperature in recent years as a result of global warming. Employees prioritize seriousness in work and order in the service of taxpayers so that they tend to limit themselves to things that are hospitality with the aim that the taxpayer service process can take place in an orderly manner. Congestion in the use of equipment can sometimes occur due to damage. The damage generally occurs in equipment that is old or has a low shelf life, but it can be if it occurs on equipment that is sensitive to errors in use, thus disrupting work. Availability of funds is a major obstacle in the provision and improvement of facilities and infrastructure. This situation has caused the implementation of wider building construction to be delayed frequently, and the repair of work equipment is also constrained especially if the damage is classified as severe, which means that the costs needed to repair it also become relatively large.
Description: Sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses yang dilakukan di dalam pelayanan publik, dimana apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan wajib pajak pada Kantor Samsat Binjai, dan untuk mengetahui dan menganalisis kebijakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak pada Kantor Samsat Binjai.Informan penelitian dipilih secara purposive sampling.Teknik pengumpulan data yangdigunakan melalui wawancaradan observasi. Teknik analisa data yang digunakan penelitian ini adalah teknikanalisa data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana dan prasarana pada Kantor Samsat Binjai masih belum mampu memberikan pelayanan yang memadai terhadap wajib pajak, baik dari segi ketersediaan sarana dan prasarana, keberfungsian, pemeliharaan maupun dari segi pengembangan sarana dan prasarana.Ruang kerja dan ruang tunggu pada Kantor Samsat Binjai terlalu sempit sehingga pada saat bekerja para petugas pelayanan wajib pajak tidak dapat bergerak dengan leluasa dan wajib pajak juga antri dengan berdesakan. Alat pendingin udara di ruangan Kantor Samsat Binjai masih sebatas kipas angin, dan tidak ada AC. Setiap ruang kerja dan juga ruang tunggu wajib pajak memang disediakan kipas angin, tetapi hal tersebut dirasa masih belum cukup untuk mengatasi suku udara yang ekstrim, terlebih dengan adanya peningkatan suhu udara di tahun-tahun terakhir ini sebagai akibat pemanasan global.Pegawai lebih mengedepankan keseriusan dalam bekerja dan ketertiban dalam pelayanan wajib pajak sehingga cenderung membatasi diri untuk hal-hal yang bersifat keramahan dengan tujuan agar proses pelayanan wajib pajak dapat berlangsung dengan tertib. Kemacetan dalam penggunaan peralatan kadang-kadang dapat terjadi karena adanya kerusakan. Kerusakan tersebut umumnya terjadi pada peralatan yang sudah tua atau masa pakainya hampir habis, tetapi dapat jika terjadi pada peralatan yang memang sensitif terhadap kesalahan dalam penggunaan, sehingga mengganggu pekerjaan. Ketersediaan dana menjadi kendala utama dalam penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana. Keadaan tersebut menyebabkan pelaksanaan pembangunan gedung yang lebih luas sering tertunda, dan tindakan perbaikan peralatan kerja juga terkendala terutama jika kerusakan yang terjadi tergolong berat yang berarti biaya yang dibutuhkan untuk memperbaikinya juga menjadi relatif besar.
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11810
Appears in Collections:MT - Master of Public Administration

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
171801099 - Khairul Saleh - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, Biblioghraphy695.04 kBAdobe PDFView/Open
171801099 - Khairul Saleh - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV324.31 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.