Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11846
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Barky, Neneng Yulia | - |
dc.contributor.author | Ayu, Nabella | - |
dc.date.accessioned | 2020-06-29T03:16:43Z | - |
dc.date.available | 2020-06-29T03:16:43Z | - |
dc.date.issued | 2020-02 | - |
dc.identifier.uri | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/11846 | - |
dc.description | Masalah anak jalanan adalah salah satu permasalahan yang selalu muncul di kota-kota besar. Medan adalah salah satu kota besar dengan jumlah anak jalanan yang semakin meningkat setiap tahun. Data Dinas Sosial pada tahun 2018 mengenai penyandang masalah kesejahteraan sosial adalah sebanyak 2.502 orang. Dari data tersebut anak jalanan menunjukan angka 1.035 orang (Data Dinas Sosial:2018). Salah satu penyebab anak jalanan tinggal di jalanan adalah latar belakang keluarga, ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah. Hal-hal tersebut menyebabkan anak jalanan menjadi pengemis, preman, dan gelandangan. Anak jalanan yang sebagian besar adalah anak-anak dengan usia produktif tidak seharusnya berada di jalan. Rumah Singgah adalah salah satu wadah yang menampung anak jalanan untuk melakukan kegiatan yang positif. Di dalam rumah singgah tersebut anak jalanan dapat singgah, belajar, bermain, mengembangkan bakat,mendapatkan pembinaan karakter, dan mendapatkan perlindungan. Semua kegiatan yang dilakukan di rumah singgah tersebut menjadi bekal positif untuk kepentingan meraka. Permasalahan yang timbul adalah rumah singgah di Medan tidak memiliki fasilitas yang dibutuhkan anak jalanan. | en_US |
dc.description.abstract | Street kids problem is one of the often occurring problems in big cities. Medan is on of the big cities with the number of street kids more increasing every year. Refer to the Social Service Office data in 2018 about people with social welfare problems are as much as 2,502 people. Based on the data, the street kids show a number of 1,035 people )social Service Office Data:2018). The causes of street kids living on the streets are their family background, economy, and low level of education. Those things cause the street kids being beggar, thug, and bum. Mostly the street kids are the productive age children where should not be on the street. Halfway Hpuse is one the places to accommodate the street kids to carry out the positive activities. Inside the halfway house, they can stop by, stucy, play, develop their talents, got character coaching, and get protection. Futhermore, all activities carried out at the halfway house become a positive a provision for their interest. Thus, the problem occurred is the halfway house in Medan does not have the facilities needed by the street kids. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.relation.ispartofseries | NPM;15840006 | - |
dc.subject | street childrend | en_US |
dc.subject | stopover house | en_US |
dc.subject | child behaviour, anak jalanan | en_US |
dc.subject | rumah singgah, perilaku anak | en_US |
dc.title | Perancangan Rumah Singgah di Medan dengan Tema Arsitektur Perilaku | en_US |
dc.title.alternative | Design of Shelter Houses in Medan with the Behavior Architecture Theme | en_US |
dc.type | Skripsi Sarjana | en_US |
Appears in Collections: | SP - Architecture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
158140006 - Nabella Ayu - Chapter IV.pdf Restricted Access | Chapter IV | 1.77 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
158140006 - Nabella Ayu - Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I,II,III, Bibliography | 15.96 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.