Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Kota Medan

Abstract

Perusahaan perlu memperhatikan dan mengatur keberadaan pegawainya sebagai usaha meningkatkan kinerja yang baik. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu pegawainya. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Salah satu cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan kinerja pegawainya perusahaan harus memperhaikan faktor budaya organisasi dan kepuasan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Kota Medan. Jenis penelitian ini adalah Asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel bebas dengan varial terikat dan seberapa eratnya pengaruh antara hubungan kedua variabel tersebut. Populasi di dalam penelitian ini berjumlah 233 orang, dengan menggunakan rumus slovin maka sampel di dalam penelitian ini berjumlahh 72 orang. Dari persamaan Uji signifikansi koefiesien korelasi menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi nilai t hitung budaya organisasi sebesar 5,721lebih besar dari t tabel sebesar 1,666 dengan. Berdasarkan nilai tersebut maka variabel budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja pegawai. Dan nilai t hitung kepuasan kerja sebesar 2,460 lebih besar dari t tabel sebesar 1,666 , maka variabel kepuasan organisasi secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja pegawai. Kemudian Nilai Fhitung sebesar 36,452 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,13 dengan sig 0,000<0,05, menunjukan Hoditolak dan Ha diterima, berarti dan budaya organisasi dan kepuasan kerja secara serempak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kinerja pegawai dan nilai Asjusted R Square yang diperoleh sebesar 0,800. Angka tersebut menunjukkan bahwa sebesar 80,0% kinerja karyawan (variabel terikat) dapat dijelaskan oleh budaya organisasi dan kepuasan kerja. Sisanya sebesar 20,0% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan