Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12361
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSamosir, Hasrat Efendi-
dc.date.accessioned2020-11-06T03:04:16Z-
dc.date.available2020-11-06T03:04:16Z-
dc.date.issued2020-01-09-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12361-
dc.description.abstractDalam satu riwayat disebutkan, pernah ada seorang Yahudi yang buang air kecil di masjid Nabi. Melihat hal tersebut Umar bin Khattab sangat marah dan ingin mengejar serta memukulnya. Tapi Rasulullah SAW justru mengatakan kepada Umar, “Biarkan saja dia buang air kecil sampai selesai”. Luar biasa peristiwa ini sehingga para sahabat bertanya apa maknanya. Kenapa Nabi membiarkan masjidnya dikotori seperti itu? Kemudian Rasulullah SAW mengatakan, “Wahai para sahabatku sekalian, kenapa aku biarkan Yahudi tadi buang air kecil?” Yang pertama alasannya karena dia sudah buang air kecil. Kalau kita larang, atau kau kejar dan kau pukul, maka dengan sendirinya air tadi akan berceceran di mana-mana. Najis akan banyak, dan kita tidak tahu lagi mana yang suci dan mana yang kotor, sehingga akan mengganggu ibadah kita. Tetapi dengan dia buang air kecil di suatu tempat, terfokus di situ, kita lebih mudah membersihkannya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectsantun berkomunikasien_US
dc.subjectkepribadian yang arifen_US
dc.titleMengembangkan Kepribadian yang Arif dan Santun Berkomunikasien_US
dc.title.alternativeDeveloping an Arif and Polite Personality to Communicateen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Buletin Taqwa

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Hasrat Efendi Samosir - Mengembangkan Kepribadian yang Arif dan Santun Berkomunikasi.pdfArticle204.58 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.