Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12362
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorHasyimsyah-
dc.date.accessioned2020-11-06T03:06:28Z-
dc.date.available2020-11-06T03:06:28Z-
dc.date.issued2019-01-14-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12362-
dc.description.abstractIstilah masyarakat madani mulai popular sejak tahun 1995 ketika ada festival kebudayaan Islam yang diadakan di Masjid Istiqlal Jakarta, Anwar Ibrahim ketika itu sering menyebutnyebut Istilah Masyarakat Madani. Istilah ini telah popular dalam ilmu tata negara yang sering disebut Civil Society atau masyarakat sipil. Kata lainnya Civilization yang artinya berbudaya atau berperadaban. Atau ada juga yang mengartikan sebagai al-Hadharah. Madani berasal dari bahasa Arab yakni Maddah artinya mengubah fungsi suatu benda agar menjadi lebih bermanfaat. Misalnya kayu di hutan kurang begitu bermanfaat namun apabila kayu tersebut diolah menjadi bahan bangunan maka harganya akan menjadi lebih mahal. Kata Madani juga sangat akrab dengan Islam karena pada saat Rasulullah tiba di Yastrib ketika hijrah maka yang dilakukan Rasulullah adalah mengubah namanya menjadi “Madinah” sehingga kemudian dikenal dengan istilah Madinatur rasul. Ada juga yang membatasi kata Madinah hanya sebatas kota yang dihuni oleh jumlah atau banyaknya penduduk, bahkan Madinah pada saat itu telah dihuni oleh 13 etnis. Kemudian Madinah juga menjadi jalur perdagangan sehingga aktifitasnya pun semakin ramai. Akan tetapi apa yang dilakukan oleh Rasulullah selanjutnya? Madinahbukan hanya sebatas tempat atau wilayah akan tetapi Rsulullah membangun sebuah peradaban yang didasari dengan perbaikan ekonomi, politik, keamanan, dan sebagainya, sehingga kemudian lahirlah Piagam Madinah yang berisi 47 pasal atau kesepakatan bersama antara Rasulullah sebagai pemimpin baru di kota itu dengan perwakilan masing-masing kabilah. Selain itu, beliau juga mendorong tasamuh atau toleransi beragama, Rasulullah mendorong agar tumbuhnya ilmu pengetahuan dan Rasulullah juga terlibat langsung di dalamnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectmadanien_US
dc.subjectpemimpinen_US
dc.subjectadil dan tegasen_US
dc.subjectmasyarakaten_US
dc.titleMasyarakat Madani Memerlukan Pemimpin yang Adil dan Tegasen_US
dc.title.alternativeCivil Society Needs Fair and Decisive Leadersen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Buletin Taqwa

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Hasyimsyah - Masyarakat Madani Memerlukan Pemimpin yang Adil dan Tegas.pdfArticle249.88 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.