Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12368
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMatondang, Yaqub-
dc.date.accessioned2020-11-06T03:22:17Z-
dc.date.available2020-11-06T03:22:17Z-
dc.date.issued2019-01-17-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12368-
dc.description.abstractKita coba mengikuti apa yang didengar oleh Tamim Ad-Daari, dari Rasulullah SAW ia mengatakan Ad-Diin An-Nasiihah. Pada waktu mendengar Rasul menyampaikan Ad-Diin An- Nasiihah ini para sahabat bertanya, “Kepada siapa ya Rasulullah?”. Nabi menjelaskan, “Lillaahi wa likitaabihi wa lirosuulihi wa li’a’immatil muslimiin wa ammatihim”. Maksudnya nasihat itu adalah lillah, kepada Allah SWT, kepada kitab-Nya, maksudnya Alquran dan yang ketiga kepada Rasul-Nya, yaitu Muhammad SAW kepada para imam umat Islam, dan sesama umat Islam secara umum. Dalam kajian bahasa, agama itu adalah nasihat menasihati. Ini merupakan sighah mubalaghah, seperti Al-Hajju Arafah. Maksudnya, ibadah haji itu adalah wukuf di Arafah. Padahal sesungguhnya pelaksanaan ibadah haji bukan hanya wukuf di Arafah. Mulai dari ihram, miqad, sampai wukuf di Arafah, kemudian mabit di Mina, di Musdalifah, melontar jumrah, aqabah, kemudian ula, wustha dan aqabah setiap hari, dan selanjutnya baru tawaf, sa’i, dan tahallul. Tetapi Nabi mengatakan Al-Hajju Arafah, ibadah haji itu adalah wukuf di Arafah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectad-diinen_US
dc.subjectan-nasiihahen_US
dc.titleAd-Diin An-Nasiihahen_US
dc.title.alternativeAd-Diin An-Nasiihahen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Buletin Taqwa

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Yaqub Matondang - Ad-Diin An-Nasiihah.pdfArticle158.85 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.