Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12372
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorZainun-
dc.date.accessioned2020-11-06T03:31:33Z-
dc.date.available2020-11-06T03:31:33Z-
dc.date.issued2019-01-18-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12372-
dc.description.abstractDalam tinjauan ilmu komunikasi, setiap manusia manusia tidak bisa terlepas dari berkomunikasi bahkan sangat membutuhkan komunikasi. Dalam komunikasi dibutuhkan kesamaan dan pemahaman yang sama antara komunikator dan komunikan. Sejak bangun tidur hingga tidur kembali bahkan ketika tidur pun manusia berkomunikasi. Bagaimana komunikasi yang dibangun oleh seseorang yang tidur? Sebagian orang akan melihat bahwa orang yang tertidur adalah orang yang kelelahan, dengan demikian bahasa yang dapat ditangkap dari orang yang tidur disebut komunikasi. Bagaimana Islam memberikan tuntunan kepada kita dalam melakukan komunikasi dalam keseharian kita? Ada beberapa poin dalam catatan kami, Pertama mulai dengan salam, jadi ketika kita memulai komunikasi dengan saudara kita sesama Muslim maka mulailah dengan memberi salam “apsus salam”. Kedua, cara dengan lemah lembut, dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Hibban, Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt lembuh dan sangat menyukai kelembutan” Jadi, orang yang bertutur kata dengan kelemah lembutan adalah orang yang dicintai oleh Allah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectmodel komunikasien_US
dc.subjectsantunen_US
dc.titleModel Komunikasi Yang Santun dan Penuh Maknaen_US
dc.title.alternativePolite and Meaningful Communication Modelen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Buletin Taqwa

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Zainun - Model Komunikasi Yang Santun dan penuh Makna.pdfArticle377.59 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.