Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12378
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorTarigan, Azhari Akmal-
dc.date.accessioned2020-11-12T07:14:33Z-
dc.date.available2020-11-12T07:14:33Z-
dc.date.issued2019-04-04-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12378-
dc.description.abstractAda pertanyaan yang menarik untuk kita renungkan setiap kali kita mendengarkan azan, panggilan untuk sholat. Jawaban kita sebagai orang yang mendengarkan azan, mengulang kalimat azan itu sendiri. Ketika muazzin berkata Allaahu Akbar-Allaahu Akbar, kita menjawab Allaahu Akbar-Allaahu Akbar. Ketika muazzin berkata Asyhadu Anlaa ilaaha illallaah, kita berkata Asyhadu Anlaa ilaaha illallaah. Tetapi ketika muazzin mengatakan Hayya alash-sholaah, jawaban kita bukan Hayya alash-sholaah. Tapi kita menjawab Laa hawlaa walaa quwwataa illaa billaah. Hayya alal-falaah, kita juga menjawab Laa hawlaa walaa quwwataa illaa billaah. Ini menjadi menarik, mengapa pada saat Allaahu Akbar atau Syahadatain kita mengulang kalimat itu. Tapi ketika ajakan untuk sholat kita menjawabnya Laa hawlaa walaa quwwataa illaa billaah. Tidak ada daya, tidak ada kekuatan kecuali kekuatan dan daya yang diberikan Allah. Bahkan ketika muazzin mengatakan Hayya alal-falah, mari menuju kemenangan, mari menuju keberhasilan, mari menuju kesuksesan, kita juga mengatakan Laa hawlaa walaa quwwataa illaa billaah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectibadah sholaten_US
dc.subjectsidratul muntahaen_US
dc.titleHikmah Menjemput Ibadah Sholat ke Sidratul Muntahaen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Buletin Taqwa

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Azhari Akmal Tarigan - Hikmah Menjemput Ibadah Sholat ke Sidratul Muntaha.pdfarticle216.34 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.