Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12388
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorHasanuddin-
dc.date.accessioned2020-11-13T02:15:38Z-
dc.date.available2020-11-13T02:15:38Z-
dc.date.issued2019-04-25-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12388-
dc.description.abstractPerlu kita ketahui, kita melaksanakan shalat ini sudah bertahun-tahun. Kemudian yang kedua, kita sudah merasa diri kita sabar, tetapi adakah kedua hal ini menjadi penolong bagi diri kita? Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 45 menjelaskan yang artinya, “Jadikanlah sabar dan shalat itu sebagai penolong, dan sesungguhnya itu sesuatu yang berat dikerjakan, kecuali orangorang yang khusyuk.” Mari kita lihat kisah Rasulullah Saw, dimana kesabarannya dan shalat yang beliau kerjakan bisa menolong, ini dibuktikan oleh Rasulullah Saw. Kita tahu dalam sejarah Islam, pada tahun kedua hijrah itu terjadi perang Badar. Perang pertama antara pasukan Muslim melawan tentara-tentara kafir Quraisy yang datang dari Mekkah menuju Madinah. Kekuatan tidak seimbang, tentara kafir Quraisy dengan persenjataan lengkap lebih kurang seribu orang. Sementara kaum Muslimin termasuk Nabi sendiri ketika itu dengan persenjataan yang alakadarnya. Karena mereka baru dua tahun, tahun kedua hijrah ke Madinah, baru lebih kurang 318 orang, inilah semua laki-laki dewasa yang muslim ketika itu.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectsifat sabaren_US
dc.subjectshalaten_US
dc.subjectpenolongen_US
dc.titleMenjadikan Kesabaran dan Shalat Sebagai Penolongen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Buletin Taqwa

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Hasanuddin - Menjadikan Kesabaran dan Shalat Sebagai Penolong.pdfarticle204.7 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.