Interaksi Sosial Berdasarkan Nilai Keimanan Versus Kepentingan Nilai Materialisme

Abstract

Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan 3 hal saja. Yang pertama adalah bagaimana kita menjaga hablumminannaas di samping hablumminallah. Allah Swt. berfirman di dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 112 yang artinya, “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” Dikisahkan pada masa Nabi Nuh As. ada seseorang yang dikenal sebagai ahli ibadah. Pada saat banjir terjadi ia diingatkan untuk bersiap-siap mengungsi dan menaiki kapal Nabi Nuh, karena banjir sudah semakin besar. Namun orang tersebut menjawab bahwa ia bertawakkal kepada Allah dan ia yakin Allah akan menyelamatkannya. Beberapa kali diajak namun ia tetap menolak dan tidak mau untuk pergi. Hingga akhirnya air semakin tinggi dan ia pun tergulung oleh banjir yang besar itu. dalam riwayat dikatakan bahwa orang tersebut protes kepada malaikat terkait mengapa Allah membiarkannya meninggal dunia tidak menolongnya saat banjir besar itu datang. Kemudian malaikat menjawab bahwa sebenarnya ia telah ditolong oleh Allah melalui orang-orang yang mengajaknya untuk menaiki kapal Nabi Nuh itu. Hanya saja ia mengabaikan ajakan itu, sehingga terimalah akibat dari apa yang ia lakukan.