Ibadah Puasa Menyehatkan dan Memperteguh Karakter Muttaqin

Abstract

Pada surat Ali Imran ayat 133-135 Allah berfirman yang artinya, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” Sidang Jum’at yang berbahagia. Kalau kita lihat fakta sejarah, Rasulullah itu hampir tidak pernah sakit kecuali sekitar 40 hari menjelang akhir hayatnya, para sahabat juga seperti itu. Dianalisis oleh sebagian para ahli medis, karena persoalan sakit itu merupakan persoalan medis. Kata kuncinya, mereka adalah orang-orang yang sering berpuasa. Ramadan memang diwajibkan berpuasa pada tahun yang kedua hijrah, artinya dua tahun setelah Nabi berada di Madinah. Tapi Rasul sejak awal sudah berpuasa di pertengahan bulan, 13, 14, dan 15 setiap bulan hijriyah. Selain itu juga sudah sejak lama, termasuk dari warisan para Nabi sebelumnya melakukan puasa Senin dan Kamis. Sidang Jum’at yang berbahagia.