Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12417
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorArifin, Muhammad-
dc.date.accessioned2020-11-16T03:00:31Z-
dc.date.available2020-11-16T03:00:31Z-
dc.date.issued2019-03-28-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12417-
dc.description.abstractBerdasarkan hadits baginda Muhammad Saw bahwa manusia itu dilahirkan oleh Allah Swt dengan fitrahnya. Setiap manusia dilahirkan berdasarkan fitrah. Fitrah yang dimaksud adalah fitrah tauhid. Fitrah yang dimaksud bahwa kita dilahirkan dalam kondisi sudah bertauhid. Hal ini dijelaskan di dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 172. Ketika Allah Swt mengambil persaksian dari kita bahwa kita diminta untuk bersaksi oleh Allah. “Apakah Aku ini Tuhanmu?” Kita semuanya, umat manusia mengatakan, “Betul wahai Allah, Engkau adalah Tuhan kami.” Inilah fitrah kita, yang kita persaksikan di alam ruh, sebelum lagi kita dilahirkan oleh orang tua kita. Maka kita sudah bersaksi kepada Allah, bahwa Allah adalah Rabb kita. bahwa Allah adalah Tuhan yang harus disembah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectfitrahen_US
dc.subjectpengendalian dirien_US
dc.subjecthawa nafsuen_US
dc.titlePengendalian Diri Terhadap Hawa Nafsu Menjadikan Fitrah Semakin Bermutuen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Buletin Taqwa

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
M Arifin - Pengendalian Diri Terhadap Hawa Nafsu Menjadikan Fitrah Semakin Bermutu.pdfarticle205.6 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.