Hubungan antara Kematangan Emosi dengan Altruisme pada Remaja SMAN 15 Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematanga emosi dengan perilaku altruisme pada siswa di SMAN 15 Medan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi: Ada hubungan positif antara kematangan emosi dengan altruisme”, semakin tinggi kematangan emosi, maka semakin tinggi perilaku altruisme, semakin rendah kematangan emosi maka semakin rendah perilaku altruisme. Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik Analisis Korelasi Product Moment dari Pearson. Dari hasil Analisis diperoleh hasil bahwa: Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kematangan emosi dengan perilaku altruisme, dimana rxy = 0,386 ; p = 0.000 < 0,010. Artinya semakin tinggi kematangan emosi, maka semakin tinggi perilaku altruisme, sebaliknya semakin rendah kematangan emosi, maka semakin rendah perilaku altruisme. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat dsiimpulkan bahwa hipotesis yang telah diajukan sebelumnya dinyatakan diterima. Kematangan emosi memberikan pengaruh sebesar 14,9% kepada perilaku altruisme, selebihnya adalah faktor-faktor lain yang tidak dilihat dalam penelitian ini sebesar 85,6%, diantaranya adalah faktor kepribadian, faktor hubungan sosial, faktor nilai-nilai agama dan moral, faktor tanggung jawab, faktor latar belakang keluarga, faktor suasana hati, dan faktor norma timbal balik. Bahwa secara umum, para siswa para siswa memiliki kematangan emosi dan perilaku altruisme yang tergolong tinggi, sebab selisih antara nilai rata-rata empirik dengan nilai rata-rata hipotetik, melebihi bilangan SB atau SD.