ZIS Sebagai Ajang Membangun Solidaritas Umat

Abstract

Kita tentu sudah sangat mengenal dengan istilah zakat, infaq, dan sedekah. Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga dari lima rukun Islam yang kita ketahui. Hal ini merupakan dasar atau pondasi bagi keislaman kita. Jika kita tidak mengakui atau tidak menjalankan salah satu rukun, maka tentu ada konsekuensi logis bagi keislaman kita. Zakat kita kenal bahwa hukumnya wajib. Ada dua zakat yang kita kenal, zakat maal dan zakat fitrah. Zakat maal sifatnya fardhu atau wajib ‘ain, kapan saja bisa diberikan, dengan syarat sudah waktunya haul dan ada nisab. Tetapi zakat fitrah ini diberikan pada bulan Ramadan sampai dengan sebelum melaksanakan shalat idul fitri. Dasar hukum tentang zakat banyak sekali kita temukan di dalam Al-Qur’an. Perintah-perintah Allah untuk berzakat yang pada umumnya digandengkan dengan perintah shalat itu kita temukan lebih dari 80 kali di dalam Al-Qur’an. Salah satu di antara dasar hukum dilaksanakannya zakat ini adalah di dalam surat An-Nur ayat 56, “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” Allah Swt. mewajibkan untuk menunaikan zakat, sehingga di dalam Islam orang yang enggan membayar zakat itu boleh diperangi.