Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12491
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Nasution, Hasyimsyah | - |
dc.date.accessioned | 2020-11-26T03:11:16Z | - |
dc.date.available | 2020-11-26T03:11:16Z | - |
dc.date.issued | 2019-10-07 | - |
dc.identifier.uri | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12491 | - |
dc.description | Apabila orang tidak mendapatkan kasih sayang maka hidupnya menjadi tidak normal. Bahkan dalam kehidupan masyarakat ia akan lebih banyak menimbulkan kegaduhan-kegaduhan. Beberapa hadits mengatakan, di antaranya, “Sayangilah makhluk yang ada di bumi agar kamu disayangi oleh makhluk yang ada di langit. Dan kamu sekalian akan disayangi oleh Allah Swt.” Yang dimaksud dengan makhluk di bumi ini tidak hanya sekedar manusia, tetapi semua makhluk, termasuk tanaman dan hewan.Seorang pemimpin, kalau tidak sayang terhadap yang ia pimpin, atau Presiden tidak sayang terhadap rakyatnya. Sebaliknya, rakyatnya tidak mencintai pemimpinnya. Maka cita-cita untuk terwujudnya masyarakat yang baik, adil, makmur, sejahtera, itu semua hanya akan menjadi angan-angan saja. Orang berbisnis, di pikirannya hanya untuk mendapatkan profit, bukan untuk menolong. Orang berpolitik, hanya untuk bagaimana caranya agar ia memimpin dan kepemimpinannya bukan atas dasar kasih sayang. Itu semua tidak akan bermanfaat kalau tidak ada tumbuh rasa kasih sayang itu. Mudah-mudahan kita bisa meresapinya dan menerapkannya di dalam kehidupan kita. | en_US |
dc.description.abstract | If people do not get affection then their lives become abnormal. Even in people's lives he will cause more noise. Some hadiths say, among them, "Love the creatures that are on the earth so that you are loved by the creatures in the sky. God will love you." What is meant by creatures on earth is not just human beings, but all creatures, including plants and animals. A leader, if he does not love what he leads, or the President does not love his people. On the contrary, its people do not love its leader. So the ideals for the realization of a good society, fair, prosperous, prosperous, it will all just be wishful thinking. A business person, in his mind just to make a profit, not to help. A political person, just for how to get him to lead and his leadership not on the basis of compassion. It wouldn't be worth it if there wasn't growing that affection. Hopefully we can absorb it and apply it in our lives. | en_US |
dc.description.sponsorship | Buletin Taqwa Universitas Medan Area Periode Oktober 2019 | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.subject | membangun | en_US |
dc.subject | islam | en_US |
dc.subject | masyarakat | en_US |
dc.subject | keutuhan | en_US |
dc.title | Saling Menyayangi Untuk Membangun Keutuhan Masyarakat | en_US |
dc.title.alternative | Love Each Other To Build Wholeness Community | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | Buletin Taqwa |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Hasyimsyah Nasution - Saling Menyayangi Untuk Membangun Keutuhan.pdf | Article | 158.93 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.