Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12500
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Lubis, Lahmuddin | - |
dc.date.accessioned | 2020-11-26T04:46:55Z | - |
dc.date.available | 2020-11-26T04:46:55Z | - |
dc.date.issued | 2019-10-22 | - |
dc.identifier.uri | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12500 | - |
dc.description | Atribut keagamaan adalah sesuatu yang dipakai dan digunakan sebagai identitas, sebagai ciri khas atau tanda tertentu dari suatu agama dan atau umat beragama. Baik terkait dengan keyakinan, ritual ibadah, maupun tradisi dari agama tertentu. Lalu bagaimana kita menyikapi tentang atribut keagamaan ini Bolehkah kita menggunakan atribut agama lain Dalam kaitan ini, berdasarkan fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) nomor 56 tahun 2016 yang dirangkaikan dengan fatwa MUI tanggal 7 Maret 1981 tentang perayaan Natal bersama. Dari kedua fatwa tersebut, ternyata menggunakan atribut agama lain hukumnya adalah haram.Beberapa hal yang dapat kita simpulkan dari pembahasan kita kali ini. pertama, kita tidak boleh menggunakan atribut agama lain, karena itu hukumnya haram dalam ajaran Islam. Kedua, mari kita kembangkan dan budayakan atribut agama Islam, sehingga Islam terlihat di permukaan. Sehingga Islam terlihat sebagai agama rahmat, agama perdamaian dan persahabatan. Semoga kita dapat melaksanakannya dengan sebaik mungkin dan semoga Allah melindungi perjuangan kita. | en_US |
dc.description.abstract | A religious attribute is something that is used and used as an identity, as a particular characteristic or sign of a religion and or religious people. Both related to beliefs, rituals of worship, and traditions of a particular religion. Then how do we respond to this religious attribute Can we use other religious attributes In this relation, based on the fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) number 56 of 2016 which is coupled with the MUI fatwa dated March 7, 1981 on christmas celebrations together. Of the two fatwas, it turns out that using other religious attributes is unlawful. Some things we can deduce from our discussion this time. first, we should not use other religious attributes, therefore the law is unlawful in Islamic teachings. Second, let's develop and culture the attributes of Islam, so that Islam is visible on the surface. So Islam is seen as a religion of grace, a religion of peace and friendship. Hopefully we can do it as well as possible and hopefully God protects our struggle. | en_US |
dc.description.sponsorship | Buletin Taqwa Universitas Medan Area Periode Oktober 2019 | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.subject | atribut | en_US |
dc.subject | agama | en_US |
dc.subject | konflik | en_US |
dc.subject | islam | en_US |
dc.title | Larangan Menggunakan Atribut Keagamaan untuk Menciptakan Konflik | en_US |
dc.title.alternative | Prohibition of Using Religious Attributes for Creating Conflicts | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | Buletin Taqwa |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Lahmuddin Lubis - Larangan Menggunakan Atribut Keagamaan Untuk Menciptakan konflik.pdf | 161.62 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.