Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12513
Title: Mengambil Pelajaran dari Kandungan Surat Adh-Dhuha
Other Titles: Taking Lessons from the Content of Surah Adh-Dhuha
Authors: Marpaung, Watni
Keywords: pelajaran;wahyu;surah ad-dhuha
Issue Date: 2-Sep-2019
Publisher: Universitas Medan Area
Abstract: The letter of Adh-Dhuha was sent down by Allah to answer the anxiety in the Messenger of Allah. Some say for 12 days, some say for 3 months, some even say the revelation was disconnected for 6 months. There are several points that we can take from this letter of Adh-Dhuha. The first should never despair of the mercy of Allah, then always be grateful, never to shrink the favor of Allah, and use all that sustenance to increase our deeds of worship to Allah. God will punish him with a painful punishment. And We said to him, "O Moses, indeed I have come to you with a sign from your Lord. He asked to build a high tower so that he could see the Lord Moses.
Description: Surat Adh-Dhuha diturunkan oleh Allah Swt. untuk menjawab kegelisahan di dalam diri Rasulullah Saw. Kegelisahan itu karena sudah beberapa lama terputusnya wahyu dari Allah Swt. Ada yang mengatakan bahwa wahyu tidak datang kepada Rasulullah Saw. selama beberapa hari. Ada yang mengatakan selama 12 hari, ada yang mengatakan selama 3 bulan, bahkan ada yang mengatakan wahyu itu terputus selama 6 bulan. Ada beberapa poin yang dapat kita ambil dari surat Adh-Dhuha ini. Yang pertama jangan pernah berputus asa atas rahmat Allah Swt. atas rezeki yang diberikan oleh Allah Swt. Kemudian selalu bersyukur, jangan pernah mengecilkan nikmat Allah Swt. Dan mempergunakan semua rezeki itu untuk meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah Swt. Bukan malah sebaliknya, mempergunakan harta untuk memusuhi Allah Swt. Karena nanti Allah akan mengazabnya dengan azab yang pedih. Sebagaimana Allah mengazab Fir’aun, yang tidak pernah puas terhadap nikmat dan rezeki yang diberikan oleh Allah Swt. Bahkan sampai mengaku bahwa dirinya adalah tuhan, dan menantang Nabi Musa. Ia meminta untuk dibuatkan menara yang tinggi agar ia bisa melihat Tuhan Nabi Musa.
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12513
Appears in Collections:Buletin Taqwa



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.