Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12521
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorTantawi, Rafiqi-
dc.date.accessioned2020-11-28T04:02:09Z-
dc.date.available2020-11-28T04:02:09Z-
dc.date.issued2019-09-16-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12521-
dc.description.abstractKata Rasulullah, “Setiap penyakit ada obatnya.” Hanya kadang kita tidak menemukan obat yang sesuai. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah menjelaskan bahwa pada dasarnya berobat itu wajib hukumnya. Meninggalkannya berarti membiarkan diri kita dalam keadaan bahaya. Artinya sakit itu di sisi lain bisa bermakna cobaan, ujian dari Allah Swt. Oleh karena itu kita harus menyikapinya, setiap sakit harus berobat, jika ditinggalkan maka akan menimbulkan bahaya bagi diri kita, misalnya saja penyakit kanker. Adapun sebenarnya kalau kita berbicara mengenai rincian hukum dalam berobaten_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectobat dan doaen_US
dc.subjectpenyakit hatien_US
dc.titleMenyembuhkan Penyakit dengan Obat dan Doaen_US
dc.title.alternativeCuring Diseases with Medicine and Prayeren_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Buletin Taqwa

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Rafiqi Tantawi - Menyembuhkan Penyakit dengan Obat dan Doa.pdfarticle732.49 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.