Mentadabbur Ayat Qur'an Mengenai Keberkahan Hidup

Abstract

Dalam tradisi masyarakat kita ada satu istilah yang biasanya dipakai dalam masyarakat Jawa. Istilah itu adalah nasi berkat. Biasanya kalau ada perayaan-perayaan, selamatanselamatan, nasi yang dibungkus di dalam daun itu dengan berbagai macam lauk-pauknya disebut dengan nasi berkat. Pertanyaannya, mengapa dia disebut dengan nasi berkat? Dalam bahasa Arab, berkat inilah yang disebut dengan barokah. Kita juga sering menggunakan istilah barokah. Misalnya saat kerabat kita sedang ulang tahun, kita berkata semoga usianya berkah. Ketika kerabat kita sedang wisuda, kita berkata semoga ilmunya berkah.\ Apa sebenarnya yang dimaksud dengan barokah itu? Di dalam Alquran kita akan menemukan banyak kata barokah, misalnya pada surat Al-A’raf ayat 96. Kalau kita baca surat Al-Isra’ ayat 1 juga akan menemukan kata barokah yang dalam tradisi Jawa tadi disebut dengan berkat. Yang menakjubkan itu adalah nasi berkat itu, berdasarkan pengalamanpengalaman yang ada, walaupun orang tua kita pulang dari acara selamatan hanya membawa satu bungkus nasi berkat itu, tapi bisa dinikmati oleh seluruh keluarga. Nasi itu habis, tapi semua merasa nikmat, semua merasa puas. Paling tidak, dari ilustrasi ini kita bisa menangkap bahwa yang disebut keberkahan itu adalah sebuah pertambahan nilai terhadap suatu benda. Kalau dalam istilah Tabat Taba’i, yang menulis tafsir Al-Mizan, dia mengatakan barokah itu adalah tetapnya kebaikan Allah pada sesuatu. Ada nilai tambah terhadap sesuatu, itulah yang disebut barokah.