Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12566
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Nasution, Hasyimsyah | - |
dc.date.accessioned | 2020-12-04T02:55:45Z | - |
dc.date.available | 2020-12-04T02:55:45Z | - |
dc.date.issued | 2018-01-31 | - |
dc.identifier.uri | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12566 | - |
dc.description.abstract | Yasrib itu artinya penyakit. Ketika Nabi Muhammad datang ke Yasrib, ia lalu mengubah nama kota itu menjadi Madinah. Madinah artinya kemajuan dan peradaban. Makanya sering disebut orang masyarakat yang madani, yaitu masyarakat yang berbudaya dengan ilmu pengetahuan. Masjid madinah itu dijadikan Rasulullah sebagai tempat untuk bermusyawarah. Musyawarah berasal dari kata syura yang artinya kesepakatan dan kesenangan. Orang yang bermusyawarah harus mencapai kata mufakat dan sama-sama bahagia menerima keputusan tersebut. Ini berarti sedikit berbeda dengan demokrasi yang mengandalkan suara mayoritas. Syura tidak memandang apakah keputusan itu didukung oleh mayoritas atau minoritas. Sepanjang kemaslahatannya lebih banyak, maka itulah yang disepakati. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Medan Area | en_US |
dc.subject | bermusyarah | en_US |
dc.subject | masjid | en_US |
dc.title | Masjid Tempat Bermusyawarah | en_US |
dc.title.alternative | Mosque for Discussion | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | Buletin Taqwa |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Hasyimsyah Nasution - Masjid Tempat Bermusyawarah.pdf | article | 966.85 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.