Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12603
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorFauzi, Kemal-
dc.date.accessioned2020-12-10T02:35:20Z-
dc.date.available2020-12-10T02:35:20Z-
dc.date.issued2018-03-28-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12603-
dc.description.abstractIbadah tidak ikhlas akan mengakibatkan ibadah ditolak. Dalam shalat, ruhnya adalah khusyuk dan ikhlas. Hanya orang ikhlas saja yang tidak dapat diperdaya setan. “Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". (QS. Al-Hijr, 15: 39-40) Anjuran untuk ikhlas dalam ibadah sesuai dengan perintah Allah, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah, 98: 5)en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectberibadahen_US
dc.subjectkeikhlasanen_US
dc.titleKeikhlasan Dalam Beribadahen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Buletin Taqwa

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Kemal Fauzi - Keikhlasan dalam Beribadah.pdfArticle966.38 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.