Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12639
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRubino-
dc.date.accessioned2020-12-16T04:17:20Z-
dc.date.available2020-12-16T04:17:20Z-
dc.date.issued2018-01-16-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12639-
dc.description.abstractManusia adalah makhluk sosial. Ia membutuhkan interaksi dengan orang lain. Hubungan sosial dalam Islam harus berlangsung harmonis, seimbang dan tanpa ada kesenjangan sosial. Hal inilah yang bisa dilihat dari pelaksanaan shalat berjamaah yang menekankan aspek kesetaraan di dalam shaf. Kelebihan seseorang diukur dari ketakwaannya kepada Allah, bukan karena status sosial. Di waktu shalat, ajaran persamaan dan persaudaraan umat dipraktikkan. Tidak ada sekat-sekat yang membatasi. Hilanglah perbedaan warna kulit, suku, nasion dan kekayaan. Keadaan ibadah di masjid memberikan peluang bagi setiap orang untuk berbincang dan berdiskusi selepas shalat jamaah dengan siapapun. Biasanya di luar masjid ada status sosial yang dipertahankan, namun di dalam masjid, kita rasanya sama.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectkonsultasi sosialen_US
dc.subjectmasjiden_US
dc.titleMasjid Sebagai Tempat Konsultasi Sosialen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Buletin Taqwa

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Rubino - Masjid Sebagai Tempat Konsultasi Sosial.pdfArticle277.68 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.