Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penerimaan Orang Tua Pada Anak Tuna Grahita di YPAC Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan penerimaan diri orang tua pada anak tunagrahita di YPAC Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 35 orangtua yang memiliki anak tunagrahita yang bersekolah di YPAC Medan. Sejalan dengan landasan teori, maka diajukan hipotesa yang berbunyi ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan penerimaan orang tua yang memiliki anak tunagrahita di YPAC Medan. Dimana semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi juga penerimaan orang tua. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial maka semakin rendah pula penerimaan orang tua. Skala yang digunakan adalah skala dukungan sosial yang berjumlah 24 aitem, sedangkan skala penerimaan diri berjumlah 28 aitem. Reliabilitas skala dukungan sosial rbt = 0.801, reliabilitas skala penerimaan diri rbt = 0.764. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment dengan menggunakan SPSS versi 18,0. Hasil analisis diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan penerimaan diri orang tua pada anak tunagrahita di YPAC Medan. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien rxy = 0,673 dengan p<0,05. Dukungan sosial berkontribusi terhadap penerimaan diri sebesar 45,3% dan 54,7% dipengaruhi oleh faktor lain seperti bergabung dengan organisasi, sikap para ahli yang mendiagnosis anak, ekonomi keluarga, latar belakang agama, tingkat pasangan suami istri, usia orangtua, keutuhan keluarga dan sikap masyarakat umum. Hasil lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa dukungan sosial tergolong sedang dengan nilai rata-rata empirik yang diperoleh yaitu 59,37 sedangkan penerimaan diri tergolong sedang dengan nilai rata-rata empirik yang diperoleh 64,71. Dari hasil penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima.