Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12700
Title: Peranan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Medan
Other Titles: The Role of the Sanitation and Gardening Service in the Management of Green Open Space in Medan City
Authors: Pratiwi, Aulia Kadri
metadata.dc.contributor.advisor: Batubara, Beby Masitoh
Nasution, Irwan
Keywords: peranan;dinas kebersihan dan pertamanan;ruang terbuka hijau
Issue Date: 29-Sep-2020
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;168520027
Abstract: Kota Medan merupakan salah satu kota dengan penduduk terpadat di Indonesia. Jumlah penduduk yang semakin banyak dan padat menyebabkan terjadinya kekurangan lahan. Untuk pemenuhan kebutuhan lahan tersebut banyak penggunaan lahan yang dialihfungsikan. Salah satu dampak alihfungsi penggunaan lahan tersebut mengakibatkan tidak adanya keseimbangan lingkungan antara pembangunan dengan penyediahan ruang terbuka hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan dan hambatan Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam pengelolaan ruang terbuka hijau di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif mendeskripsikan keterangan tentang data yang didapat dari lapangan berupa data tertulis maupun lisan dari pihak – pihak yang diteliti. Data dikumpulkan berdasarkan dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dapat ditinjau berdasarkan Teori Hardjanto ada empat point, yaitu: Equality (kesetaraan), Consensus Orientation (kesepakatan bersama), Participation (partisipasi), dan Responsivenees (responsivitas). Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh kesimpulan bahwa peranan Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam pengelolaan RTH di Kota Medan mempunyai tiga peranan. Pertama, penyusunan bahan pelaksanaan pengkajian pembangunan taman, penghijauan, dan pembibitan. Kedua, penyusunan bahan pelaksanaan penyusunan prosedur, standar, dan kriteria atas pemanfaatan dan pengelolaan lapangan, ruang terbuka hijau, taman rekreasi, lapangan olahraga, penghijauan, hutan kota, dan pembibitan. Ketiga, penyusunan bahan pengkoordinasian kebutuhan sarana dan prasarana taman, penghijauan, dan pembibitan. Sedangkan hambatan yang dialami terdiri dari dua hambatan. Pertama hambatan internal, yaitu kurangnya lahan untuk membangun ruang terbuka hijau publik baru, kurangnya pengawasan terhadap pembangunan ruang terbuka hijau privat, dan kurangnya sosialisasi pentingnya menanam pohon. Kedua hambatan eksternal, yaitu kurangnya partisipasi masyarakat untuk membuat taman atau menanam pohon di sekitar tempat tinggal.
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/12700
Appears in Collections:SP - Public Administration

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
168520027 - Aulia Kadri Pratiwi - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I,II,III,Bibliography3.55 MBAdobe PDFView/Open
168520027 - Aulia Kadri Pratiwi - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV530.66 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.