Hubungan Self Acceptance Dengan Kualitas Hidup ODHA di LSM SPKs Sumut

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara self acceptance dengan kualitas hidup ODHA di LSM SPKs SUMUT. Hipotesis yang diajukan adalah Ada Hubungan positif antara self acceptance dengan kualitas hidup pasca terdiagnosa positif HIV/AIDS di LSM SPKs (Sumatera Peduli Kesehatan) di Sumut yang subjeknya sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan data sampel yang belatar belakang adalah orang yang positif HIV/AIDS dan diperoleh dari hasil dokumentasi dari pihak LSM. Metode pengumpulan data adalah skala self acceptance dan kualitas hidup. Analisa data menggunakan analisis Product Moment. Setelah dilakukan analisis data maka diperoleh hasil penelitian : Ada Hubungan positif antara self acceptance dengan kualitas hidup. Hal ini ditunjukkan koefisien rxy = 0.805; p = 0.000 < 0.050, yang berarti bahwa semakin tinggi self acceptance semakin baik pula kualitas hidup, begitu juga sebaliknya. Self acceptance diterima tergolong tinggi sebab nilai rata-rata empiric (114,86) lebih besar dari hipotetik (55), dan kualitas hidup tergolong baik sebab nilai rata-rata empiric (118,50) lebih besar dari hipotetik (75). Diketahui dari hasil penelitian ini bahwa koefisien determinan (r²) dari hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y adalah sebesar r² = 0,649. Ini menunjukkan bahwa self acceptance berkontribusi terhadap kualitas hidup sebesar 64,9%. Maka penelitian ini secara hipotesis dapat diterima. This study aims to see the relationship between self-acceptance and the quality of life of PLWHA in North Sumatra NGOs. The hypothesis put forward is that there is a positive relationship between self-acceptance and quality of life after a positive diagnosis of HIV / AIDS in the NGO SPKs (Sumatra Cares for Health) in North Sumatra with as many as 50 subjects. The background sampling technique was people who were HIV / AIDS positive and obtained from the documentation from the NGO. The data collection method is a scale of self-acceptance and quality of life. Data analysis using Product Moment analysis. After analyzing the data, the results obtained: There is a positive relationship between self-acceptance and quality of life. This is indicated by the coefficient of rxy = 0.805; p = 0.000 <0.050, which means that the higher the self-acceptance, the better the quality of life, and vice versa. Accepted self acceptance is high because the average value of empiric (114.86) is greater than the hypothetical (55), and the quality of life is good because the average value of empiric (118.50) is greater than the hypothetical (75). It is known from the results of this study that the determinant coefficient (r²) of the relationship between the independent variable X and the dependent variable Y is r² = 0.649. This shows that self-acceptance contributes to the quality of life by 64.9%. So this research hypothesis can be accepted.