Peranan Satuan Polisi Pemong Praja (Satpol PP) Dalam Menerbitkan Pedagang Kaki Lima di Kota Medan

Abstract

This study aims to determine the role of the Civil Service Police Unit (Satpol PP) in disciplining street vendors in the city of Medan. The street vendors have been given warning letters but they are not heeded. The street vendors also still violated the warnings given by the municipal police. This study also looks at the role of Satpol PP in curbing street vendors in Medan and what are the obstacles faced by Satpol PP in controlling street vendors in Medan. Control of street vendors is very necessary for the sake of order, cleanliness, and smooth traffic in the city of Medan. This study uses qualitative research methods, namely research that intends to understand the phenomena about what is experienced by the research subjects. Data collection techniques using three methods, namely the method of observation, interviews and documentation methods. Analysis of the data in this study is to do data collection, data reduction, data presentation, and data verification by conducting research stages. The results of this study are Satpol PP's efforts in controlling Street Vendors have been carried out with persuasive action. However, from this action the street vendors did not heed the actions of the Satpol PP. Satpol PP also often faces obstacles in curbing street vendors. The absence of a regional regulation concerning Permendagri No. 41 of 2012 concerning Arrangement and Empowerment of Street Vendors. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Dalam Menertibkan Pedagang Kaki Lima di Kota Medan. Para Pedagang Kaki Lima sudah diberikan surat peringatan namun tidak diindahkan. Para Pedagang Kaki Lima Juga tetap saja melanggar peringatan yang telah diberikan Satpol PP. Penelitian ini juga melihat bagaimana peran Satpol PP dalam menertibkan PKL di Kota Medan dan Hambatan apa saja yang dihadapi Satpol PP dalam menertibkan PKL di Kota Medan. Penertiban PKL sangat diperlukan demi ketertiban, kebersihan, dan kelancaran lalu lintas di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Teknik Pengumpulan Data menggunakan tiga metode yaitu metode observasi, wawancara dan metode dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data dengan melakukan tahap-tahap penelitian. Hasil penelitian ini adalah upaya Satpol PP dalam menertibkan Pedagang Kaki Lima sudah dilakukan dengan tindakan persuasif. Namun, dari tindakan itu para pedagang kaki lima tidak mengindahkan tindakan Satpol PP. Satpol PP juga sering mendapatkan hambatan dalam menertibkan Pedagang Kaki Lima. Belum adanya peraturan daerah yang menyahuti Permendagri No. 41 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima.