Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/1299
Title: | Peranan Lembaga Pemasyarakatan Anak Dalam Pembinaan Anak Pelaku Tindak Pidana Pencabulan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Tanjung Gusta Medan (Studi Kasus Lembaga Permasyarakatan Anak Tanjung Gusta Medan) |
Authors: | Tarigan, Fery Ananta |
Keywords: | Peranan Lembaga Pemasyarakatan;tanjung gusta;tindak pidana |
Issue Date: | Feb-2014 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Abstract: | Pembahasan skripsi ini pada dasarnya adalah tentang seperti apa sebenarnya peran Lembaga Pemasyarakatan anak dalam pembinaan.. Permasalahan yang diajukan adalah faktor anak melakukan tindak pidana pencabulan dan cara pembinaan narapidana anak di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Untuk membahas permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian secara kepustakaan dan penelitian lapangan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan. Seorang anak adalah yang memiliki usia di bawah 18 (delapan belas) tahun. Di mana serang anak yang melakukan tindak pidan khususnya pencabulan dapat dikenakan hukuman pidana sesuai dengan berat ringannya tindakan yang dilakukannya dengan segala aturan perundang-undangan yang terkait. Ada beberapa faktor anak melakukan tindak pidana pencabulan, di antaranya karena faktor psikologi, ekonomi, dan faktor lingkungan. Dalam hal Lembaga Pemasyarakatan, untuk membina narapidana lembaganya dibedakan dengan narapidana dewasa karena metode pembinaannya yang berbeda agar mudah dan dapat diterapkan tanpa hambatan. Yang mana peran Lembaga Pemasyarakatan adalah untuk membina, mengayomi, dan memberikan pegangan berupa skill agar, saat narapidana telah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan dapat diterima oleh keluarga dan masyarakat serta dapat dengan mudah berbaur. Ada beberapa metode pembinaan narapidana anak, yang mana disesuaikan dengan tindakpidana yag dilakukan anak tersebut. Ada hal-hal spesial yang diberikan dibandingkan dengan narapidana dewasa. Pendidikan formal tetap diberikan agar narapidana anak tidak tertinggal pelajarannya dan dapat kembali menjadi anak normal yang dapat bergaul dengan baik. Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil wawancara di mana, faktor-faktor anak melakukan tindak pidana pencabulan harus disesuaikan dengan metode pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan. Saran bagi Lembaga Pemasyarakatan agar lebih memperhatikan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan dari kapasitas dalam ruangan hingga kesejahteraan makanan demi kepentingan Hak Asasi Manusia |
URI: | https://repositori.uma.ac.id/123456789/1299 |
Appears in Collections: | SP - Criminal Law |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
088400143_file1.pdf | Cover | 119.15 kB | Adobe PDF | View/Open |
088400143_file2.pdf | Abstract | 83.61 kB | Adobe PDF | View/Open |
088400143_file3.pdf | Introduction | 90.42 kB | Adobe PDF | View/Open |
088400143_file4.pdf | Chapter I | 112.55 kB | Adobe PDF | View/Open |
088400143_file5.pdf | Chapter II | 113.67 kB | Adobe PDF | View/Open |
088400143_file6.pdf | Chapter III | 179.19 kB | Adobe PDF | View/Open |
088400143_file8.pdf | Reference | 86.72 kB | Adobe PDF | View/Open |
088400143_file9.pdf | Enclousure | 85.49 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.