Penggunaan Triochoderma Sp. Untuk Menggunakan Busuk Umbi Pada Bawang Merah (Allium Asoclonicum L.)

Abstract

The design used was a factorial randomized block design (RBD) consisting of 2 factors, namely the factors of administration of Trichoderma sp. Consists of 5 levels, namely: T0: Control (without Trichoderma sp.), T1: 10 g Trichoderma sp./polybag, T2: 20 g Trichoderma sp./polybag, T3: 30 g Trichoderma sp./polybag, T4: 40 g Trichoderma sp./polybag. and time of giving Trichoderma sp. Consists 2 levels, namely: W1: Trichoderma sp. given 1 week before planting, and W2: 1 week after planting with 10 treatments combination. Observations included plant height (cm), number of leaves per clump (strands), number of tillers per clump (tuber), tuber wet weight per sample (g), tuber dry weight per sample (g), and the percentage of tuber rot attack. The results showed that: 1). The use of Trichoderma sp. with various doses (T0, T1, T2, T3, and T4) significant effect on plant height but no effect on observed other. While application time of Trichoderma sp. 1 week after planting (W2) showed a significant effect on plant height, number of leaves, number of tillers. also significantly affected wet weight, dry weight, and the percentage of tuber rot attack. 2). The combination of the two treatment factors had no significant effect on all observed parameters. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial terdiri 2 faktor, yakni faktor pemberian Trichoderma sp; terdiri dari 5 taraf yaitu: T0: Kontrol (Tanpa Trichoderma sp.), T1: 10 gTrichoderma sp./polybag, T2: 20 g Trichoderma sp./polybag, T3: 30 g Trichoderma sp./polybag, T4: 40 g Trichoderma sp./polybag. dan waktu pemberian Trichoderma sp. terdiri 2 taraf yaitu: W1:Trichoderma sp. diberikan 1 minggu sebelum tanam, dan W2: 1 minggu sesudah tanam dengan 10 kombinasi perlakuan. Pengamatan meliputi Tinggi tanaman (cm), jumlah daun per rumpun (helai), jumlah anakan per rumpun (umbi), berat basah umbi per sampel (g), berat kering umbi per sampel (g), dan persentase serangan busuk umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Penggunaan Trichoderma sp. dengan berbagai dosis (T0, T1, T2, T3, dan T4) berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, tetapi tidak nyata pada pengamatan lainnya. Sedangkan waktu pemberian Trichoderma sp. 1 minggu setelah tanam (W2) menunjukkan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat basah, berat kering, dan persentase serangan busuk umbi. 2). Kombinasi kedua faktor perlakuan berpengaruh tidak nyata pada semua parameter pengamatan.