Implementasi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan Di Kota Medan

Abstract

Tourism is one of the development sectors that is currently developing rapidly in Indonesia. Because tourism has a very important role in Indonesia's development, especially as one of the country's foreign exchange earners. The number of visits of tourists visiting North Sumatra in 2019 decreased by 35%. The current condition of tourism in the city of Medan may not have a major impact on the development of the tourism sector in the city of Medan especially with the situation that outside the city of Medan. There are many new tourist destinations developing. Such conditions have a negative impact on tourism development in the city of Medan. Therefore, the City of Medan government through regional regulations and policies must provide clear attitudes and actions in order to improve and develop the tourism sector in Medan City. In connection with this, researchers are interested in conducting research on the title "Implementation of Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 about Tourism in the City of Medan". The type of research used is descriptive research with a qualitative approach. The informants in this study were the Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan and the Tourism Association representing PHRI. Data collection was done by in-depth interview method related to the extent to which the implementation of Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 had been implemented. The results of the study show that the implementation of Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 is still in the process of improvement. The factors that influence the increase in tourism include the standardization of Human Resources, revitalization of tourism objects and creating new tourist objects. Whereas the obstacle factors that make the implementation of the Perda become hampered are the lack of budget funds issued by the government, inadequate resources, poor facilities and infrastructure and a lack of promoting local culture. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Hal ini disebabkan pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia khususnya sebagai salah satu penghasil devisa negara. Jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Utara di tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 35%. Kondisi pariwisata di Kota Medan saat ini bisa jadi tidak memberikan dampak besar bagi perkembangan sektor wisata di Kota Medan apalagi dengan keadaan bahwa di luar kota Medan banyak berkembang destinasi wisata baru. Keadaan demikian memberikan dampak buruk pada perkembangan pariwasata di Kota Medan. Oleh karena itu, pemerintah Kota Medan melalui peraturan dan kebijakan daerah harus memberikan sikap dan tindakan jelas dalam rangka meningkatkan dan mengembangan sektor pariwisata di Kota Medan. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai judul “Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Kepariwisatan di Kota Medan”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan dan Asosiasi Pariwisata mewakili dari PHRI. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam terkait sejauh mana implementasi dari Perda No.4 Tahun 2014 ini telah terlaksana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan dari Perda No.4 Tahun 2014 ini masih dalam proses tahap perbaikan. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan pariwisata antara lain standarisasi Sumber Daya Manusia, revitalisasi objek wisata dan membuat objek-objek wisata yang baru. Sedangkan faktor hambatan yang membuat implementasi Perda menjadi terhambat adalah minimnya anggaran dana yang dikeluarkan oleh pemerintah, sumber daya yang tidak mumpuni, sarana dan prasarana yang kurang baik serta kurangnya mempromosikan kebudayaan lokal.