Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/13705
Title: | Peran Otopsi dalam Mengungkap Tindak Pidana Pembunuhan oleh Kepolisian (Studi Polsek Tanjung Morawa) |
Authors: | Parlindungan, Fredly |
metadata.dc.contributor.advisor: | Marliana Siregar, Taufik |
Keywords: | Kriminal;Otopsi;Pembunuhan |
Issue Date: | 28-May-2018 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Abstract: | Kepolisian Sektor Tanjung Morawa sebagai salah satu pelaksana tugas keamanan negara berperan untuk menanggulangi terjadinya suatu tindak pidana, termasuk penanggulangan tindak pidana pembunuhan. Permasalahan yang dialami penyidik kepolisian dalam mengungkapkan kasus pembunuhan adalah sulitnya untuk mendapatkan ijin keluarga korban dalam melakukan autopsi terhadap korban. Hal tersebut disebabkan karena hal-hal yang terkait dengan persoalan keyakinan dari agama si korban yang melarang untuk dilakukannya autopsi pada korban pembunuhan. Proses autopsi pihak penyidik mengalami kendala secara internal karena keterbatasan dana untuk proses autopsi dari pemerintah. Permasalahan dalam penelitian ini yakni, pertama, Bagaimana peran otopsi dalam mengungkap tindak pidana pembunuhan?, kedua, Bagaimana peran Kepolisian menggunakan otopsi dalam mengungkap tindak pidana pembunuhan di Kepolisian Sektor Tanjung Morawa?, ketiga, Bagaimana kendala dan upaya melakukan otopsi tindak pidana pembunuhan di Kepolisian Sektor Tanjung Morawa?. Penelitian ini mempergunakan metode yuridis normatif, dengan data sekunder yakni bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan lapangan. Analisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif. Hasil penelitian tesis ini yang pertama adalah Peran otopsi atau bedah mayat dalam membantu mengungkapkan kejelasan mengenai suatu peristiwa yang dimana memakan korban dankematian nya tidak jelas atau dengan kata lain tidak ada saksi serta barang buktiyang terdapat di tempat kejadian perkara, otopsi atau bedah mayatsangat besar fungsinya untuk membantu pihak penyidik dalam memecahkansuatu kasus yang sedang di hadapi nya hingga menjadi selesai sebagaimana mestinya. Kedua, Peran Kepolisian menggunakan otopsi dalam mengungkap tindak pidana pembunuhan di Kepolisian Sektor Tanjung Morawa adalah dengan melakuan penyelidikan, penyidikan terhadap kasus pembunuhan yang terjadi. Otopsi dijadikan sebaga alat untuk menemukan peristiwa dan penyelidikan kasus pembunuhan. Disamping itu, POLSEK Tanjung moewa Adapun langkah-langkah yang dilakukan Pihak POLSEK Tanjung Morawa dalam menemukan dan mengungkap Tindak Pidana Pembunuhan diwilayah hukum POLSEK Tanjung Morawa adalah untuk menciptakan situasi aman di masyarakat. Ketiga, bahwa kendala dan upaya melakukan otopsi tindak pidana pembunuhan di Kepolisian Sektor Tanjung Morawa diantaranya Tenaga ahli belum tersedia, Prasarana untuk melakukan otopsi atau bedah mayat masih belum tersedia prasarana yang memadai sehingga dalam pelaksanaannya hanya dilakukan pemeriksaan luar saja. Tanjung Morawa Sector Police as one of the implementers of state security duty has a role to overcome the occurrence of a crime, including the prevention of murder. The problem experienced by police investigators in disclosing the murder case is the difficulty in obtaining the victim's family's permission in performing an autopsy on the victim. This is due to matters related to the religious beliefs of the victim who forbade the autopsy of the murder victim. The investigator's autopsy process is constrained internally due to limited funding for the government's autopsy process.The problems in this research are, firstly, how is the role of autopsy in exposing the crime of murder ?, second, How is the role of Police using autopsy in exposing murder crime in Tanjung Morawa Sector Police ?, third, How is the obstacle and effort to conduct autopsy of murder in Police Sector of Tanjung Moraa ?. This research uses normative juridical method, with secondary data of primary, secondary and tertiary law material. Data collection techniques conducted by library and field study. Data analysis used is qualitative data analysis. The results of this first thesis research is the role of autopsy or post-mortem in helping to reveal the clarity of an event in which the victim and its deaths are not clear or in other words there are no witnesses and evidence contained at the scene of the case, autopsy or post-mortem great function to assist the investigator in solving a case that is in his face to be completed as it must. Second, the Role of the Police using an autopsy in exposing the murder crime in the Tanjung Morawa Sector Police is by conducting an investigation, investigation into the murder case that occurred. An autopsy is used as a tool to find murder cases and investigations. Besides, POLSEK Tanjung moewa The steps taken by POLSEK Tanjung Morawa Party in finding and uncovering Murder Crime in the territory of Tanjung Morawa POLSEK law is to create a safe situation in the community. Third, that the obstacles and efforts to autopsy crime of murder in Tanjung Morawa Sector Police including experts are not yet available, Infrastructure to perform autopsy or post-mortem is still not available adequate infrastructure so that in its implementation only done outside examination only |
URI: | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/13705 |
Appears in Collections: | MT - Master of Law |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
161803030 - Fredly Parlindungan - Chapter IV.pdf Restricted Access | Chapter IV | 156.3 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
161803030 - Fredly Parlindungan - Fulltext.pdf | Chapter I, II, III, V, Bibliography | 824.07 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.