Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/13760
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorArifin, Syamsul-
dc.contributor.advisorMubarak, Ridho-
dc.contributor.authorSyahrialdi-
dc.date.accessioned2021-05-18T03:48:34Z-
dc.date.available2021-05-18T03:48:34Z-
dc.date.issued2016-08-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/13760-
dc.description.abstractBrimob (Brigade Mobil) adalah salah satu bagian terintegral dalam Keluarga Besar Polri yang memiliki 5 kemampuan dasar Brimob yaitu Jibom (Penjinakan Bom), Resmob (Reserse Mobil), Perlawanan Teror (Wanteror) SAR (Search and Rescue) dan Penanggulangan Huru Hara (PHH). Brimob dalam melaksanakan tugas mempunyai tanggung jawab yang besar dalam pelaksanaan tugas pokoknya yaitu penegakkan hukum, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Pelaksanaan tugas pokok tersebut harus terimplementasi dengan keadaan apapun, apalagi saat terjadi, akan terjadi atau setelah adanya kejadian. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana prosedur tetap Brimob dalam kaitannya dengan kedudukannya pelaksana penanggulangan aksi demontrasi massa, bagaimana peran dan fungsi Brimob dalam kaitannya dengan penanggulangan aksi demontrasi massa dan bagaimana kendala dalam pelaksanaan peran dan fungsi Brimob dalam kaitannya dengan penanggulangan aksi demontrasi massa. Untuk membahas permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian secara kepustakaan dan penelitian lapangan yang dilakukan di Brimob Sumatera Utara. Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan prosedur tetap Brimob dalam kaitannya dengan kedudukannya pelaksana penanggulangan aksi demontrasi massa dengan terlebih dahulu mengedepankan peranan Pasukan Pengendalian Massa (Dalmas) yang berada di bawah Samapta. Samapta dipimpin oleh Dit. Sabhara. Dit Sabhara adalah unsur pelaksana utama Polda yang berada dibawah Kapolda. Apabila situasi meningkat maka Dalmas selaku pengendali umum melakukan lintas ganti dengan Detasemen/Kompi Penanggulangan Huru-Hara (PHH) Brigade Mobil (Brimob). Peran dan fungsi Brimob dalam kaitannya dengan penanggulangan aksi demontrasi massa adalah sebagai pendamping Pasukan Dalmas (Pengendalian Massa). Apabila pada suatu kondisi tertentu Pasukan Dalmas (Pengendalian Massa) tidak mampu menanggulangi demontrasi massa maka Brimob mengambil alih pelaksanaan pengendalian massa tersebut. Kendala dalam pelaksanaan peran dan fungsi Brimob dalam kaitannya dengan penanggulangan aksi demontrasi massa adalah pengunjuk rasa tidak memberitahukan melalui surat kepada pihak kepolisian akan melakukan unjuk rasa, massa pengunjuk rasa memaksakan kehendaknya sewaktu melakukan unjuk rasa dan adanya petugas Brimob yang tidak menghiraukan larangan yang berlaku selama melaksanakan tugas pengamanan. Brimob (Mobile Brigade) is one of the most integral parts of the Indonesian National Police which has 5 basic capabilities of Brimob, namely Jibom (Bomb Defusing), Resmob (Car Detective), Terror Resistance (Wanteror) SAR (Search and Rescue) and Riot Management (PHH). ). In carrying out its duties, Brimob has a big responsibility in carrying out its main duties, namely upholding the law, maintaining security and public order, as well as protecting, protecting and serving the community. The implementation of these main tasks must be implemented in any circumstances, especially when it occurs, will occur or after the incident. The problems posed in this study are how the Brimob fixed procedure in relation to the position of implementing mass demonstration action, what is the role and function of Brimob in relation to overcoming mass demonstrations and what are the obstacles in implementing the role and function of Brimob in relation to overcoming mass demonstrations. To discuss these problems, a library research and field research were conducted at Brimob North Sumatra. The results of the research and discussion explain the Brimob fixed procedure in relation to the position of implementing the countermeasures for mass demonstrations by prioritizing the role of the Mass Control Forces (Dalmas) under Samapta. Samapta is led by Dit. Sabhara. Dit Sabhara is the main implementing element of the Polda which is under the Kapolda. If the situation escalates, the Dalmas, as the general controller, will make a changeover with the Mobile Brigade Detachment / Company for Handling Riot (PHH). The role and function of Brimob in relation to overcoming mass demonstrations is as a companion to the Dalmas Force (Mass Control). If under certain conditions the Dalmas Force (Mass Control) is unable to cope with the mass demonstration, Brimob will take over the implementation of mass control. Obstacles in implementing the role and function of Brimob in relation to coping with mass demonstrations are that the protesters do not notify the police that they are going to hold a demonstration, the demonstrators force their will during a demonstration and there are Brimob officers who ignore the restrictions that apply while carrying out a demonstration. security duties.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;158400207-
dc.subjectBrigade Mobilen_US
dc.subjectDemontasi Masaen_US
dc.titlePeranan Brigade Mobil Dalam Penanggulangan Aksi Demontrasi Massaen_US
dc.title.alternativeStudi Pada Brimob Sumatera Utaraen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Criminal Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
158400207 - Syahrialdi - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, Bibliography1.03 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.