Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/13820
Title: Aspek Hukum Terhadap Tindak Pidana Delik Kesusilaan Yang Dilakukan Terhadap Anak Dibawah Umur ( Studi Kasus Polresta Binjai)
Authors: N, Gregorius
metadata.dc.contributor.advisor: Suhatrizal
Syafaruddin
Keywords: Aspek Hukum;Tindak Pidana
Issue Date: 2010
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;068400164
Abstract: Berbagai jenis pelanggaran delik kesusilan di kwatirkan semangkin meningkat dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. hams di lakukan kajian ulang dan kajian lanjut untuk dapat memahaminya, mengakomodasikannya dan kalau mungkin mencegah atau bahkan memberantasnya. Begitu pula denagn adanya rancangan Undang - Undang ( RUU) pornografi yang menimbulkan pro kontra. Bahkan ketika RUU tersebut sudah menjadi Undang -Undang. Hal inilah yang merangsang penulis untuk melakukan penelitian yang kemudian di niatkan untuk menyusunnya dalam bentuk Skripsi. Mesikipun sesungguhnya banyak aspek yang mungkin di garapberdasarkan kajian pada latar belakang tersebut, namaun penulis memilih untuk meneliti obyek yang kemudian menjadi skripsi dengan judul : ASPEK HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA DELIK KESUSILAAN YANG DILAKUKAN TERHADAP ANAK DI BA WAH UMUR (Study Kasus Polresta Binjai). Pemilihan atas j udul tersebut di dasarkan pa da 3 (tiga) alasan. Pertama, Pasal 287 dail Pasal 293 KUHP merupakan pasal pasal yang jarang di teliti oleh para peneliti terdahulu, Meskipun berkaitan dengan sesama pelanggaran delik kesusilaan. Pasal delik kesusialan yang banyak di teliti adalah Pasal Pasal 281 (delik kesusilan di depan umum), 282 (Ponografi), 284 (perzinahan) dan 285 (Perkosaan) KUHP.Kedua, Pemahaman atas pengertian di bawah umur, teryata berbeda di antara Undang Undang Pidana, Perdata, Adat serta Norma Agama. Ketiga, Khususnya untuk Pasal 293, terdapat unsur pengaruh kewibawaan ( antara atasan dengan bawahan) hubungan keadaan (antara Dosen dengan mahasiswa), penyesatan dengan segaja mencarikan pekerjaan yang mudah namun bergaji tinggi yang kesemuanya belakangan banyak di lakukan orang. Penelitian dilakukan dengan metode deskripsi, didukung data kuantatif meski di kerjakan dengan menggunakan metode kuantatif. Hampir setiap hari media massa cetak maupun elektonik memberitakan tentang berbagai kejahatan dan pelanggaran berupa delik kesusilaan . Di lain pihak, kegiatan razia ke tempat- tempat yang di duga tempat beroperasinya pekerja seks komersial menjadi sajian menarik bagi pembaca koran, pendengar radio dan penonton televisi. Meskipun ada pula yang tidak perduli, karena anggapan bahwa masalah kejahatan seksual sedemikian adalah merupakan " Privacy" bagi yang bersangkuatan. Keadaan demikian ada pula yang menganggapnya sebagai kemajuan karena orang menjadi semakin tidak takut untuk berbuat, padahal dengan demikian menjadikan lebih mudah bagi pihak yang berwajib untuk menindaknya. Kesimpulan dan saran yang di rekomendasikan oleh penelitian ini antara lain yang berkenaan dengan pengertian gradual antara ' berbuat cabul, persetubuhan, pengertian di " di bawah umur " di bawah pengaruh akan dapat di ambil manfaatnya oleh banyak pihak. Meskipun bahayanya, informasi sedemikian akan menyebabkan banyak orang yang meniru atau berbuat sebagaimana yang di lakukan oleh orang lain. Hal ini terbukti ketika mereka yang di bawah umur ternyata menjadi lebih cepat dewasa setelah mengalami menjadi korban tindak pidana kesusilaan, atau paling tidak pelecehan seksual.
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/13820
Appears in Collections:SP - Civil Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
068400164 - GREGORIUS N - Fulltext.pdfCover , Abstract , Chapter I , Bibliography6.11 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.