TIngkat Pendapatan dan Proses Pemungutan Retribusi Sampah dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Binjai

Abstract

Memaksimalkan penerimaan dari pendapatan asli daerah dapat di artikan juga sebagai upaya untuk meningkatkan penerimaan dari sumber pendapatan asli daerah agar penerimaannya mendekati atau bahkan sama dengan penerimaan potensialnya. Secara umum ada dua cara untuk mengupayakan peningkatan pendapatan asli daerah hingga maksimal, yaitu dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi. Permasalahan yang dipaparkan dalam penelitian ini yaitu belum optimalnya pendapatan dari sektor retribusi sampah di Kota Binjai akibat manajemen yang belum ditata dengan baik, serta masih kurangnya fasilitas pengangkutan sampah warga dan tong sampah umum menyebabkan adanya keluhan dari masyarakat. Hasil penelitian dan pembahasan mengenai Tingkat Pendapatan dan Proses Pemungutan Retribusi Sampah dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Binjai, diketahui bahwa prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi serta proses pemungutannya ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, aspek keadilan, yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Binjai No. 4 Tahun 2011. Besar pendapatan dari sektor retribusi sampah meningkat setiap tahunnnya, berdasarkan analisa selama 9 tahun mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013, peningkatan signifikan dan pencapaian target hampir dicapai setiap tahun kecuali tahun 2010 yang hanya sebesar 99,88 % dan tahun 2013 sebesar 97,75 %. Kontribusi sumbangan pendapatan asli daerah dari sektor retribusi sampah tahun 2012 sebesar 0,87 % dan tahun 2013 sebesar 0,98 %.