Hubungan Antara Rasa Cemburu kepada Saudara Sekandung dengan Konflik Internal pada Siswa-Siswi SLTP Yayasan Perguruan Gajah Mada

Abstract

Banyak sekali kejadian penting yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Di satu sisi, orang berlomba melakukan sesuatu yang terbaik dan berusaha menjadi yang terbaik. Di sisi lain, justru yang lainnya seperti tak berdaya dalam mencapai yang terbaik tersebut. Keadaan ini dialami oleh individu pada segenap lapisan, tidak terkecuali para pelajar SLTP. Namun pelajar SL TP atau individu yang sedang berada dalam masa remaja, sering merasa sulit mengatasi permasalahan mereka. Hal ini disebabkan oleh dua alasan; pertama : sepanjang masa kanak-kanak, masalah anak-anak sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru sehingga kebanyakan mereka tidak berpengalarnan dalam mengatasi masalah; kedua : karena para pelajar merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang tua dan guru-guru (Etty, 2003).---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------There are so many important events that occur in everyday life. On the one hand, people compete to do their best and strive to be the best. On the other hand, others seem helpless in achieving the best of these. This situation is experienced by individuals at all levels, no with the exception of junior high school students. However, SL TP students or individuals who are are in their teens, often find it difficult to solve their problems. Thing this is for two reasons; first: throughout childhood, problems children partially completed by parents and teachers so mostly they have no experience in solving problems; second: because of the students feel self-reliant, so they want to solve their own problems, refuse assistance from parents and teachers (Etty, 2003).