Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/14250
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuhatrizal-
dc.contributor.advisorSembiring, Darma-
dc.contributor.authorFarizah HP, Dini-
dc.date.accessioned2021-05-24T04:52:53Z-
dc.date.available2021-05-24T04:52:53Z-
dc.date.issued2013-03-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/14250-
dc.description15 Hlmen_US
dc.description.abstractUntuk membahas permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian secara kepustakaan dan penelitian lapangan yang dilakukan di Pengadilan Negeri Medan. Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan keadaan yang menyebabkan terjadinya tindakan kekerasan terhadap wanita di kalangan rumah tangga adalah posisi dari kenyataan yang dihadapi wanita itu sendiri dibandingkan dengan gender pria, sehingga pelaku tindak kekerasan akan dapat mengesampingkan efek yang merugikannya apabila perbuatannya tersebut ditujukan kepada wanita. Selain itu keadaan yang menyebabkan terjadinya tindakan kekerasan terhadap wanita khususnya isteri adalah tidak adanya ketentuan di dalam KUH Pidana yang membedakan hukuman bagi pelaku tindak kekerasan apabila ia melakukannya terhadap wanita Upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan dalam rumah tangga khususnya terhadap wanita dilakukan pada dasarnya dapat dilakukan dengan memperkecil disparatis pidana, sehingga pelaku-pelaku tindak kekerasan ini merasakan ketakutan apabila ia dihadapkan dengan akibat-akibat perbuatannya yang akan dijatuhi dengan hukuman berat. Usaha-usaha pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan terhadap wanita dapat juga dilakukan dengan menempatkan hakim-hakim wanita di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi karena dapat lebih memahami keadaan psikis yang diderita wanita yang menjadi korban kekceasan dalam rumah tangga ini. Penelitian ini juga menyarankan bahwa untuk meningkatkan perlindungan bagi kaum wanita, maka dalam perkara tindak pidana kekerasan terhadap wanita perlu dijatuhkan pidana yang setimpal (berat) bagi pelakunya. Hal sama dimaksudkan untuk mengasingkan para pelaku bagi masyarakat dalam waktu relatif lama sehingga tidak melakukan pidana lagi dan akan dapat menakuti orang lain untuk tidak melakukan pidana, selain itu peran lembaga perlindungan terhadap perempuan harus lebih aktif agar para wanita korban kekerasan mendapat wadah yang tepat bila terjadi kekerasan terhadap dirinya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;098400186-
dc.subjectkajian tindak pidanaen_US
dc.subjecthukum kekerasan rumah tanggaen_US
dc.subjectsuami istrien_US
dc.subjectkekerasan rumah tanggaen_US
dc.titleKajian Hukum Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga yang Dilakukan Suami Terhadap Istri Studi (Kasus No. 2209/ Pid.B/2011/PN. Mdn)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Criminal Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
098400186 - Dini Farizah - Fulltext.pdfFulltext1.97 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.