Pemeriksaan Protein Urine pada Urin Segar Pasien Gagal Ginjal di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Abstract

Adanya proteinuria yang permanen hampir selalu menunjuk pada penyakit ginjal terutama yang berkaitan dengan glomerulus. Akibat langsung proteinnuria selalu berupa peningkatan permiabilitas glomerulus. Dalam keadaan normal sebagian kecil albumin (molekul protein terkecil dalam serum) dapat terfiltrasi oleh glomerulus, dan sebagian besar dari albumin yang terfiltrasi akan terabsorbsi oleh tubulus (Baron, 1990). Sel darah terlalu besar untuk menembus pori saringan dan tetap tinggal dalam aliran darah. Cairan yang disaring, yaitu filtrat glomerulus, kemudian mengalir melalui tubula renalis dan sel-sel tubula renalis menyerap semua bahan yang diperlukan tubuh dan membuang yang tidak diperlukan (Baron, 1990). Proteinuria berat mengacu pada pengeluaran 3,5 g protein perhari dan merupakan definisi laboratoris dari sindrom nefrotik. Beberapa penderita yang menderita sindrom nefrotik dapat mengeluarkan protein 20 - 30 g/ hari (Baron, 1998). Proteinuria sedang dikaitkan dengan spektrum penyakit ginjal yang luas, dan proteinuria ringan atau kurang 1 g/ hari cenderung dikaitkan dengan penyakit ginjal pielonefritis kronik dimana keterlibatan glomerulus tidak terlalu banyak. Penemuan protein didalam urine dalam jumlah berapapun merupakan alasan untuk mengevaluasi lebih lanjut pemeriksaan protein merupakan tanda khas pada penyakit ginjal.